Sebuah desa terpencil Hiware Bazar terletak di wilayah Ahmednagar negara bagian Maharashtra, India telah berhasil mengubah nasib para warganya. Desa Hiware Bazar awalnya merupakan sebuah wilayah yang dilanda kekeringan berkepanjangan pada pertengahan 1990-an kini berhasil berubah menjadi sebuah desa terkaya di India. Foto: Popatrao Pawar berhasil mengelola pengairan di Hiware Bazar ... Sebuah desa terpencil Hiware Bazar terletak di wilayah Ahmednagar negara bagian Maharashtra, India telah berhasil mengubah nasib para warganya. Desa Hiware Bazar awalnya merupakan sebuah wilayah yang dilanda kekeringan berkepanjangan pada pertengahan 1990-an kini berhasil berubah menjadi sebuah desa terkaya di India. Setiap tahunnya lahan-lahan warga desa ini menghasilkan jawawut (sejenis gandum), bawang dan kentang. Jauh sebelum terciptanya keberhasilan di Hiware Bazar, beberapa tahun lalu saat wilayah ini masih merupakan hamparan lahan tandus sehingga luput dari perhatian orang. Sebelumnya desa yang dulu dianggap remeh pernah dilanda kekeringan yang parah pada 1972. Desa ini hanya menghasilkan rata-rata GDP 830 rupee (Rp. 171.000,-) pada 1995. Penduduk di desa ini tidak begitu padat, hanya dengan 1.250 penduduk saja mampu memilikii GDP tertinggi di India dengan nilai rata-rata mencapai 30.000 rupee (USD 450) atau (Rp. 6,2 juta) per bulannya. Jumlah penduduk tersebut terdiri dari 235 keluarga, yang mana 60 diantarnya telah menjadi keluarga jutawan. Kebangkitan Hiware Bazar dimulai pada pertengahan 1990-an, setelah dilanda kekeringan parah. “Perdamaian telah hancur,” kenang Raosaheb Rauji Panwar, 82, seorang warga desa dilansir OddtiyCentral. “Warga menjadi mudah marah dan gelisah, dimana tingkat berjuang untuk hidup sangat parah. Alasan kecil sudah cukup untuk memicu pertengkaran. Karena begitu banyak warga menderita frustasi dan keputus asaan. Banyak warga mulai kecanduan alkohol sehingga menambah beban hidup kami,” sambung Panwar. Banyak warga yang meninggalkan rumah mereka untuk merantau, lahan-lahan dibiarkan begitu saja tak terawat. Akhirnya para warga desa berkumpul untuk mencari pemimpin baru pada 1989. Popatrao Pawar adalah orang yang digadang oleh warga desa untuk menjadi pemimpin baru mereka, karena dia satu-satunya warga yang menempuh pendidikan tinggi. Awalnya Pawar tak tertarik dengan tawaran itu dan juga berniat untuk meninggalkan desa untuk mencari pekerjaan kantoran. Tapi para warga desa memiliki rencana lain untuk Pawar. Mereka memintanya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan kepala desa untuk memimpin wilayahnya. Namun akhirnya nurani Pawar luluh dan bersedia menuruti permintaan warga desa tempat tinggalnya. Ketika dia terpilih menjadi kepala desa Pawar pun bertekad bulat untuk membawa Hiware Bazar bangkit dari keterpurukannya. Hal utama yang dilakukan Pawar adalah menutup semua kedai miras yang berjumlah 22 toko. Kedai miras ini satu-satunya tempat yang dapat mengobati rasa frustasi warga atau setidaknya mereka mendapat kebahagiaan semu dari tempat ini. Awalnya sangat sulit membasmi tempat ini, namun lambat laun warga desa menyetujuinya. Pawar pun mengajukan pinjaman lunak dari Bank Maharashtra bagi para petani miskin dan sebagian dana pinjaman juga digunakan untuk memulai proyek pengairan di wilayah ini. Pembangunan tempat penampungan air hujan dibangun dan skema konservasi air ditata sedemikian rupa. Juga dibangun 52 sumur permukaan, 32 tanggul diatas permukaan tanah, dua tangki untuk penyaringan air dan 9 bendungan. “Manajemen perairan membutuhkan partisipasi warga yang aktif,” jelas Pawar. “Desa kami dulu mengalami penderitaan dari banyak hal. Warga menyadari bahwa kelangkaan air adalah masalah utama mereka,” tambahnya. Dia juga mengatakan kepada seluruh warga desa bahwa kebutuhan air dapat terpenuhi dengan syarat kita mulai memanfaatkan penampungan air hujan. Rencana ini berhasil, Hiware Bazar awalnya hanya menerima curah hujan 15 inchi (38 cm) per tahun. Semua jenis tempat penampungan air yang dibangun sangat berguna. Jalur irigasi mulai meningkat dari 50 acres ( 20,2 hektar) menjadi 170 hektar. Jalur air yang membaik juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas moral para warga Hiware. “Pada 2010 desa mampu menampung 190 mm air hujan, kami dapat mengelolanya dengan baik berkat manajemen perairan,” jelas Habib Sayyed yang bertugas sebagai pengawas perairan desa. Berkat pengairan ini Hiware mengalami panen besar pada 2010. Sehingga mereka memiliki cadangan air melimpah untuk lahan khusus yang ditanami 100 jenis tumbuhan lainnya.
Label: desa kering, Hiware Bazar, kemarau panjang 1972 India, Maharashtra India
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar