BEIRUT – Hannibal Khadafi putra dari mendiang mantan pemimpin diktator Libya Muamar Khadafi telah dibebaskan pada Jum’at (11/12). Pembebasan Hannibal dilakukan beberapa jam kemudian setelah sebelumnya dirinya diculik oleh sekelompok orang bersenjata asal Libanon. ... Seorang sumber mengatakan Kepolisian Libanon yang membebaskan Hannibal dan berencana akan mengajukan beberapa pertanyaan terhadap dirinya. Sumber kedua dari otoritas keamanan mengatakan kepada media AFP, bahwa Hannibal diculik oleh sekelompok orang bersenjata di wilayah Bekaa kota Baalbek dalam perjalanannya dari Suriah dan beberapa jam kemudian dibebaskan pada Jum’at malam waktu setempat di wilayah yang sama. Kelompok bersenjata ini memeras Hannibal untuk mencari informasi terkait insiden yang menimpa seorang Imam Musa al-Sadr penganut Syiah yang terjadi pada 1978. Dilansir New York Times wajah Hannibal muncul dalam siaran televisi lokal Libanon, Al Jadeed, pada video itu, nampak wajah Hannibal terluka parah serta terdapat lingkaran hitam bekas pukulan dimatanya. Dia mengatakan bahwa dirinya dalam keadaan ‘baik dan sehat’. Dalam rekaman itu Hannibal meminta siapapun yang memiliki informasi terkait Musa al-Sadr untuk segera memberikan keterangannya. “Saya bersama dengan kelompok orang yang memiliki tujuan dan mereka sangat loyal untuk mencapai tujuannya,” ucap Hannibal dilansir AFP. “Kita seharusnya menghormati mereka dengan tujuannya dan setidaknya memberikan kebenaran kepada mereka,” sambung Hannibal. Al-Sadr merupakan imam Syiah dan menghilang sejak 1978 di Lebanon. Banyak orang meyakini bahwa pemerintahan Muamar Khadafi berada dibalik insiden hilangnya Al-Sadr. Hingga kini tak ada informasi tentang keberadaan dirinya . Pihak keluarganya percaya jika dia masih hidup di sebuah penjara di Libya. Namun, banyak juga yang meyakini jika dia telah tewas. Jika saja masih hidup, Al-Sadr kini berusia 87 tahun. Abdel Moneim al-Honi, seorang mantan utusan Libia untuk Liga Arab pada 2011 kepada harian Al-Hayat mengatakan bahwa Al-Sadr telah dibunuh saat melakukan kunjungan ke Libia dan jasadnya dimakamkan di wilayah selatan Sabha. Imam Musa Al-Sadr merupakan pengusung utama kekuatan kelompok Syiah di Timur Tengah. Sejak dirinya menghilang, kelompok pendukungnya yakin bahwa ini merupakan upaya pembunuhan yang dilakukan pemerintahan Muamar Khadafi, terkait dengan masalah pembayaran dari Libia kepada jasa kelompok milisi di Libanon.
Label: Hannibal Khadafi, Imam Musa Al-Sadr, kelompok syiah Libanon, Libia, Muamar Khadafi, putra Khadafi diculik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar