KABUL – Pemerintah Afghanistan menyambut baik diundurnya penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari negaranya sampai 2016. Hal ini dirasa perlu untuk membantu Afghanistan menanggapi perlawanan pemberontak Taliban dengan kekuatan penuh. ... Taliban juga berjanji akan terus melakukan aksi jihadnya sampai pasukan terakhir AS angkat kaki dari Afghanistan. Keputusan ini diumumkan Presiden AS Barack Obama pada Kamis (15/10) untuk mempertahankan sebanyak 9.800 tentara AS untuk membantu pasukan Afghanistan. Obama juga menyatakan bahwa pasukan Afghanistan belum siap untuk bertempur sendiri dan menganggap bahwa ini adalah langkah yang tepat. Pasukan Afghan juga belum sekuat seperti yang diperlukan negaranya. “Sebagai panglima tertinggi, saya tidak mengijinkan Afghanistan dijadikan surga bagi para kelompok teroris untuk menyerang AS lagi,” ucap Obama dilansir AFP. Obama menambahkan, belum kuatnya militer Afghanistan dan adanya kemajuan signifikan yang diperlihatkan kelompok Taliban menjadi alasan penundaan penarikan mundur pasukan. Saat ini kekuatan Taliban diyakini mampu melancarkan serangan maut ke kota – kota. Dua hal yang menjadi perhatian penting bagi pasukan AS selama menetap disini, pertama meningkatkan kemampuan militer Afghanistan, kedua melakukan operasi kontra terorisme. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dalam pernyataannya mengatakan dia menyambut baik keputusan ini. Pemerintahan Afghan akan melawan ketakutan dan aksi teror dengan kekuatan penuh. Kemarin Ghani juga mengunjungi pasukan AS yang berada di wilayah utara kota Kunduz. “Saya bangga kepada Anda semua. Terima kasih atas pengorbanan dan patriotisme kalian,” ucap Ghani dilansir AFP. Dalam kunjungannya itu, Ghnai juga memberikan medali keberanian bagi para tentara yang telah berhasil merebut kembali kota Kunduz dari tangan Taliban. Keberhasilan pasukan AS ini dianggap sebagai kemenangan besar sejak 2001 dan menjadi kejutan bagi seluruh warga Afghanistan. Keputusan Obama ini mendapat dukungan dari Kanselir Jerman Angela Merkel. Jurubicara Merkel mengatakan bahwa Kanselir setuju dengan rencana Obama mempertahankan keberadaan pasukan AS di Afghanistan. “Dia sangat mendukung pengumunan yang dilakukan Obama pada Kamis (15/10) menunda penarikan mundur pasukan AS,” jelas Steffen Seibert juru bicara Kanselir Jerman dilansir Reuters. “Pengumunan ini merupakan sebuah petanda yang sangat penting bagi komunitas internasional, bagi negara – negara sekutu AS, namun diatas itu semua merupakan petanda penting bagi rakyat Afghanistan,” sambung Seibert. Sementara kelompok Taliban menentang keras keputusan Obama. Mereka menilai bahwa pemerintahan Islam harus segera diterapkan di Afghanistan, serta tidak boleh ada intervensi dari pihak asing dalam urusan dalam negeri Afghanistan. Taliban menekankan bahwa adanya kehadiran pihak asing di Afghanistan yang dipimpin AS harus segera diakhiri dalam bentuk apapun.
Label: 9800 pasuka AS, Afghanistan, Barrack Obama, Obama tunda kepulangan pasukan AS, Taliban
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar