BRUSSELS – Pihak Uni Eropa akan membangun pusat penampungan migran yang mampu menampung 100.000 orang. Lokasi yang ditentukan untuk pembangunan ini adalah di sepanjang jalur negara-negara Balkan. Kemarin, hal ini diputuskan untuk meredakan ketegangan yang meningkat di wilayah timur eropa terkait dalam penagangan krisis kemanusiaan ini. ... Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengumumkan keputusan ini setelah mengadakan pertemuan dengan pemipin 10 negara Uni Eropa. Juncker juga bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, serta pemimpin negara bukan Uni Eropa seperti Albania, Serbia dan Macedonia. “Mengatur gelombang migrasi secara bersama-sama merupakan satu-satunya jalan untuk memelihara keamanan. Juga untuk mengurangi arus masuknya pengungsi yang sangat banyak. Arus masa pengungsi yang tak terbendung harus dihentikan,” ucap Juncker dilansir AFP. “Ini tak bisa terjadi, bahwa di Eropa pada 2015 orang dibiarkan berjuang hidup sendiri, tidur di lapangan,” sambung Juncker. Bulgaria, Romania dan Serbia dalam pertemuan pada Sabtu (24/10) mengingatkan, bahwa ketiga negara dapat menutup wilayah perbatasannya. Mereka tak menginginkan wilayahnya dijadikan ‘daerah penyangga’ bagi para pengungsi. Tiap harinya jumlah migran yang masuk ke wilayah Eropa mencapai puluhan ribu orang. Krisis kemanusiaan yang terjadi di Eropa kali ini merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II. Hampir seluruh pengungsi beralasan bahwa mereka menghindari adanya kekerasan serta peperangan yang terjadi di negara asal seperti Suriah, Irak dan Afghanistan. Tahun ini terdapat lebih dari 670.000 orang telah memasuki daratan Eropa. “Ini merupakan salah satu ujian terberat yang pernah dihadapi Eropa,” jelas Angela Merkel saat konferensi media, dilansir AFP. Merkel yang popularitasnya menurun setelah membuka jalur perbatasan bagi ratusan ribu pengungsi Suriah meminta diadakan pertemuan 10 hari setelah pertemuan puncak pemimpin Uni Eropa khusus membahas krisis migrasi. Dia mengatakan bahwa ini sangat mendesak untuk mencari solusi kemanusiaan bagi puluhan ribu orang yang terjebak karena ditutupnya perbatasan jalur Balkan dimana cuaca telah masuk musim dingin dan basah. “Fakta yang terjadi beberapa terakhir ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai kami,” ucap Merkel dilansir Reuters. “Eropa harus menunjukkan bahwa ini wilayah yang menganut nilai-nilai, wilayah dengan solidaritas. Ini hambatan untuk pembangunan, tapi kami harus mengambil langkah lebih jauh,” jelas Merkel. Dia juga menekankan perlunya negosiasi lebih lanjut dengan Turki yang menjadi negara transit menuju Eropa. Tak hanya pengungsi Suriah dan Irak yang menuju Turki, melainkan Afghanistan dan Pakistan dalam jumlah besar, sebagai pengunsi ekonomi yang tak diinginkan. Dengan dimulainya cuaca dingin di daratan Eropa dikhawatirkan akan lebih banyak pengungsi akan kehilangan nyawa ketika menempuh perjalanannya di jalur Balkan. Mereka tak ingin para pengungsi merasakan nasib yang sama seperti migran yang tewas saat menyeberangi laut Mediterania, dimana sebanyak 3.000 orang tewas. “Tindakan sepihak akan memicu reaksi berantai,” tulis pernyataan bersama negara anggota UE. “Untuk itu negara-negara yang kedatangan pengungsi harus saling berbicara. Negara tetangga harus bekerja sama di sepanjang jalur,” tulis pernyataan dilansir Reuters. Juncker mengatakan, badan PBB UNHCR akan membantu pengungsi dengan menyediakan penampungan dan mempercepat proses pendaftaran para migrant. Kehadiran UNHCR untuk memberikan layanan pada tempat-tempat penerimaan pengungsi. Sebanyak 25.000 tempat penerimaan pengungsi akan dibangun di sepanjang jalur Balkan seperti Macedonia dan Serbia. Sementara Yunani mendapat jatah untuk didirikannya 25.000 tempat penampungan. UNHCR juga menyediakan tempat bagi keluarga sebanyak 20.000 unit. Mereka ditempatkan di rumah sewa yang ditanggung UNHCR. Tahun ini dijadwalkan 30.000 tempat siap untuk dihuni pengungsi.
Label: 100 ribu tempat bagi pengungsi, Alexis Tsipras, jalur Balkan, Kanselir Jerman Angela Merkel, pengungsi, Uni Eropa tangani pengungsi, Yunani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar