WASHINGTON – Perbedaan pandangan antara China dan AS terkait polemik Laut China Selatan dan keamanan cyber tak seharusnya disampaikan di ‘diplomasi mikrofon’. Lebih baik jika disampaikan dalam pembicaraan yang tepat, hal ini berkaitan dengan suksesnya persiapan kunjungan Presiden China Xi Jinping ke AS tahun ini. ... Wu Xi, wakil kepala misi di Kedutaan China di Washington mengatakan, isu – isu perorangan tidak diperbolehkan untuk memperburuk hubungan antara AS – China dan adanya kepentingan bersama, termasuk perdagangan bilateral yang disepakati tahun lalu senilai USD 550 miliar (Rp 7.304 triliun ). Nilai ini kauh lebih besar daripada perbedaan – perbedaan diantara kedua negara. “Beralih ke ‘diplomasi mikrofon’ atau menunjukkan jari satu sama lainnya tidak akan menyelesaikan masalah, “ucap Wu seperti dilansir Reuters. Wu menyampaikan hal ini saat menghadiri perayaan 10 tahun kerjasama Kongres AS – China. Mereka menjulukinya ‘Working Group’. “Pilihan tepat adalah untuk mengetahui perbedaan – perbedaan kami, saling menghormati dan terlibat aktif dalam dialog, “tambah Wu. “Pilihan yang kami buat hari ini, akan menentukan masa depan dari dua negara hebat kami, begitu juga seluruh dunia, “sambung Wu. Wu mengacu pada adanya perbedaan pendapat antara Washington dan Beijing. Negeri tirai bambu dinilai sangat aktif dalam mengejar klaim wilayah di Laut China Selatan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi negara – negara Asia Tenggara akan terjadinya konfrontasi militer dan serangan cyber skala besar yang dialami kantor pemerintahan AS. Kelompok hacker pencuri data belakangan diketahui berasal dari China dan menjadi tertuduh. Pemerintah Beijing menyebut tuduhan AS terkait pencurian data adalah hal yang tak bertanggung jawab dan juga dikatakan bahwa China berhak membangun pulau buatan di wilayah yang bersengketa. Wu juga mengatakan, kedua pihak harus menggunakan pertemuan tahunan ‘AS – China Dialog Strategis dan Ekonomi’ yang akan berlangsung pada 22 – 24 Juni mendatang dan kunjungan pejabat tinggi militer China ke AS dalam rangka persiapan kunjungan Presiden China ke Washington pada September mendatang. “Kami perlu menyampaikan perbedaan pandangan kami dengan cara yang pantas, “tambah Wu. Ia menambahkan tidak terlihat adanya ketegangan antara AS – China. Kedua negara juga selalu berbagi kepentingan bersama dan mendiskusikan perbedaan yang ada secara damai demi terwujudnya stabilitas di Asia Pasifik. “Kami tak memiliki pilihan lain kecuali demi tercapainya kepentingan kedua negara dan dunia, “sambung Wu. Rick Larson, perwakilan AS dan pendiri dari Working Grup mengatakan kedua negara ekonomi terbesar dunia, AS dan China tidak mampu untuk berdiam diri untuk tidak terlibat. Pada saat yang sama ia menyebut Laut China Selatan dan indikasi – indikasi kejahatan cyber yang dituduhkan ke China, merupakan isu yang sangat menantang dan tidak dapat dikesampingkan. “Kami tidak dapat menutupinya, kami tak dapat sembunyi darinya, “ucap Larson.
Label: AS, China, Diplomasi mikrofon, persiapan Kunjungan presiden china ke AS, sengketa Laut China Selatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar