MANILA – Badai topan yang menghantam Filipina diperkirakan akan menimbulkan banjir bandang, tanah longsor dan tsunami. Lebih dari 2.000 orang mengungsi dari rumah mereka ketika badai topan Noul menghantam wilayah utara Filipina. Esperanza Cayanan, Kepala Lembaga Pemantau Cuaca Filipina mengatakan, tiupan badai telah mulai berkurang perlahan - lahan tapi kekuatannya mencapai kecepatan 220 kpj. ... Ia menambahkan angin topan ini menghantam propinsi Cagayan sebelah utara pulau Luzon, Filipina pada Minggu siang dan diperkirakan badai Noul akan bergerak ke arah barat laut menuju Jepang. Arah badai Noul juga diprediksi akan menghantam Taiwan di wilayah Green Island pada Senin siang, sehingga otoritas setempat memperingatkan para nelayan akan datangnya angin kencang dan ombak tinggi, serta dilakukan evakuasi terhadap 1.000 orang pelancong di wilayah tenggara pulau. “Ini adalah topan yang sangat berbahaya. Ini yang terkuat sepanjang tahun ini, “ucap Rene Paciente, Kepala Divisi Pemantau Cuaca Maritim Filipina. Norma Talosig, Kepala Pertahanan Sipil Daerah mengatakan, lebih dari 1.680 warga Cagayan telah dievakuasi dari tempat tinggal mereka di sepanjang pesisir pantai. “Mereka harus diungsikan ke dataran tinggi, bukan di desa mereka. Pemerintah lokal membantu pemindahan warga setempat dengan menggunakan truk, bis dan ambulans, “ucap Talosig kepada AFP. Lebih dari 2.000 orang diharapkan untuk berpindah tempat namun Talosig khawatir bahwa beberapa orang menolak untuk diungsikan karena sudah merasa puas. “Awalnya cuaca cukup bagus disini jadi sangat sulit untuk menyampaikan berita keluar, “sambung Talosig. “Para warga mengkhawatirkan harta benda miliknya yang ditinggalkan. Kami berusaha sebaik mungkin menangani hal ini tanpa menimbulkan korban jiwa, namun usaha kami akan sia – sia jika warga tidak patuh, “timpal Talosig. Alexander Pama, Kepala Petrtahanan Sipil Nasional Filipina mengatakan, mengingat kemungkinan gelombang badai yang mencapai dua meter, mereka tak mau mengambil resiko. “Tidak ada penelitian yang pasti terkait hal ini. Jadi kami akan berada di tempat yang aman dengan melakukan evakuasi pada tempat berbahaya, “ungkap Pama. “Saat ini (kemarin) kekuatan bersenjata telah bergerak membantu proses evakuasi. Begitu juga dengan pihak kepolisian yang melakukan evakuasi di kota mereka, “tambah Pama dilansir AFP. Gelombang badai, seperti tsunami yang dipicu oleh adanya angin topan telah menjadi kekhawatiran utama selama adanya badai. Pada November 2013 serangan badai menjadi pemusnah masal, seperti Super Topan Haiyan yang menghancurkan Filipina mengakibatkan 7.350 orang meninggal atau hilang. Ratusan warga yang tinggal di wilayah pertanian dibawah kaki gunung berapi Bulusan, Luzon juga dievakuasi karena adanya potensi hujan lebat disertai abu vulkanik yang menumpuk di lereng gunung dan mematikan. Tumpukan ini juga berpotensi menimbulkan banjir lahar lumpur. Kantor Pertahanan Filipina mengatakan juga memantau daerah – daerah yang berpotensi terjadi tanah longsor atau banjir bandang karena hujan lebat yang disebabkan oleh angin topan. Pemerintah Filipina juga menghentikan jalur pelayanan kapal ferry di daerah yang terkena dampak topan Noul juga beberapa jalur penerbangan domestik dibatalkan. Filipina merupakan wilayah yang setiap tahun sering terkena serangan angin topan yang diantaranya sangat mematikan. Sekitar 20 angin topan menyerang Filipina setiap tahunnya.
Label: 2000 warga mengungsi, angin topan, badai topan, Filipina, propinsi Cagayan, pulau Luzon, topan Noul
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar