pump up your life

Kemampuan ingatan yang luar biasa ditunjukkan oleh anak usia 11 tahun. Bocah pengidap penyakit autis ini dapat menggambar peta dunia secara lengkap, tanpa melihat bantuan apapun, ia hanya mengandalkan ingatannya saja. ... Ibu dari bocah ini adalah seorang profesor yang mengajar di universitas dan ia juga pernah menghadiri kelas dimana ibunya mengajar pada beberapa minggu lalu. Rupanya, selama di dalam kelas ia maju ke depan papan tulis dan menggambarkan seluruh peta dunia lengkap dengan nama dari negara – negara yang ada. Para mahasiswa dibuat terkagum menyaksikannya, banyak dari mereka yang membuat foto peta dunia yang dibuat bocah itu melalui kamera handphone. Hal ini juga diunggah ke sebuah situs berbagi berita. “Ia adalah anak lelaki dari profesor kami. Ia hadir di kelas hari ini dan melakukannya dengan tepat, “ungkap Bobitis, seperti dilansir DailyMail. Bobitis adalah mahasiswa yang mengunggah gambar peta ke situs Reddit. Ia mengatakan, sangat kagum karena ia juga mempunyai anak penderita autis sama sepertinya. Bocah ini tak hanya menggambar ulang semua bagian negara – negara dengan akurat sesuai skala ukuran sebenarnya, ia juga menunjukkan perbedaan pilihan politik yang ada dan bahkan daerah dingin nan beku yang terletak pada lingkaran Artik. Peta dunia ini merupakan sebuah contoh yang baik bahwa terlepas dari ketidakmampuan penderita autis dalam bersosialisasi, namun itu akan sangat meningkatkan ketrampilan dan kekuatan lainnya. Ini bukanlah pertama kalinya kami melihat hal seperti ini, beberapa bulan lalu seorang guru asal China yang mengejutkan murid – muridnya dengan menggambar ulang pada papan tulis hanya mengandalkan kemampuan ingatannya. Namun bukan karena ia seorang guru geografi, apa yang digambarkannya tidaklah sedetil gambar peta buatan bocah autis. Selama bertahun – tahun, kami telah melihat berbagai macam kemampuan super yang dimiliki manusia pengidap autis, seperti karunia yang dimiliki oleh Daniel Tammet, seorang sarjana pengidap autis yang dapat melakukan kalkulasi rumit dan belajar beberapa bahasa asing hanya dalam hitungan hari. Juga ada Stephen Wiltshire, a.k.a The Human Camera yang mampu mengingat dan menggambar kerumitan tata letak bangunan di perkotaan dari ingatannya. Tapi setelah penelitian dilakukan selama satu dekade, kami masih jauh dari menemukan jawabannya untuk dapat dimengerti bagaimana hal – hal seperti ini dapat bekerja pada tingkat neurologis seorang manusia. Autisme merupakan kelainan yang kompleks, beberapa pengidapnya dapat menderita kesulitan dengan ingatannya. Namun ada juga penderita autis lainnya mempunyai kemampuan ingatan dan ketrampilan visual yang luar biasa.