ABU DHABI – Percobaan pertama pesawat yang akan keliling dunia hanya menggunakan tenaga matahari diluncurkan dari Abu Dhabi pada Senin. Perjalanan ini juga akan menguji ketahanan pilot sampai batas akhir. Andre Borschberg mulai lepas landas dari bandara Al-Bateen di Abu Dhabi pukul 7:12 pada penerbangan yang mengelilingi dunia untuk mempromosikan penggunaan energi ramah lingkungan. ...“Petualangan telah dimulai, “ungkap ketua proyek Solar Impulse, Betrand Piccard. “Pesawat ini dirancang untuk dapat terbang siang dan malam secara berturut – turut , mungkin seminggu. Kami berharap ini menjadi penerbangan panjang, karena demonstrasi ini merupakan sebuah visi dari terbang dengan tenaga surya tanpa menggunakan bahan bakar untuk selamanya, “lanjut Piccard seperti dikutip AFP. Penerbangan pertama yang menempuh jalur sejauh 400 kilometer menuju kota Muscat, Oman diperkirakan menghabiskan waktu 12 jam. Setelah terbang selama empat jam, Borschberg tepat sesuai jadwal telah memasuki wilayah udara Oman dan telah menempuh sepertiga jarak tempuh. Peluncuran pesawat Solar Impulse 2 yang semula dijadwalkan pada Sabtu namun ditunda karena cuaca buruk, penelitian ini dibatasi selama 13 tahun dan uji coba oleh pilot asal Swiss Borschberg dan Piccard. Tayangan video langsung di situs menunjukkan pilot mengenakan seragam pilot warna oranye dan juga dilengkapi tabung oksigen untuk bernafas. “Dari Pusat Ruang Kendali Misi para teknisi membantunya untuk melakukan uji coba tabung oksigen, “tulis Borschberg pada akun twitternya. Tayangan juga menunjukkan sebelumnya ia dijadwalkan untuk sesi wawancara dengan pihak media. Sesaat sebelum lepas landas pilot berusia 63 tahun ini mentweet, “Tantangan sesungguhnya untukku dan pesawat ini telah tiba.” Rentang sayap pesawat yang juga dikenal dengan sebutan ‘SI 2’ ini sedikit lebih lebar dari sebuah pesawat jumbo jet, namun beratnya hanya sekitar satu unit mobil keluarga. Dari Mucat, Oman penerbangan akan melakukan 12 kali pemberhentian dalam sebuah perjalanan yang menghabiskan waktu 5 bulan, dengan total jam terbang sekitar 25 hari. Kemudian perjalanan dilanjutkan melintas diatas Laut Arab menuju India diteruskan ke Myanmar, China, Hawaii dan New York, AS. Pendaratan juga direncanakan pada wilayah tengah utara Amerika Serikat dan juga di bagian selatan Eropa atau Afrika Utara tergantung kondisi cuaca. Perjalanan satu kali yang panjang ini, akan membuat pilot harus menerbangkan pesawat tanpa henti selam lima hari tanpa henti siang malam melintasi samudera pasifik antara Nanjing, China dan Hawaii yang berjarak 8.500 kilometer. Borschberg dan Piccard akan menjalankan tugas secara bergantian untuk menerbangkan pesawat, yang hanya muat untuk satu orang. Kendali pesawat dapat diubah menjadi kendali otomatis sehingga pilot dapat beristirahat. “Anda harus mengnggap kokpit SI 2 seperti rumah sendiri, anda pergi ke toilet, membasuh dengan tisu basah, anda makan, minum, membaringkan kursi untuk beristirahat, lalu menyalakan kendali otomatis, “ucap Piccard seperti dikutip AFP. Pilot telah menjalani latihan intensif untuk mempersiapkan penerbangan jauh ini, termasuk juga berlatih Yoga dan juga berlatih menghipnotis diri sendiri, yang memungkinkan mereka untuk tidur selama 20 menit namun mereka akan merasa segar ketika bangun tidur. Keseluruhan penerbangan epik ini dilakukan tanpa setetes bahan bakar. Saat penerbangan, pilot dapat melakukan komunikasi dengan pusat ruang kendali di Monaco, dimana tim yang berjumlah 65 orang siap membantu. Mereka terdiri dari pengamat cuaca, pengatur lalu lintas udara dan teknisi. Mereka akan memantau setiap detik penerbangan kedua pilot ini. Jika terjadi masalah saat pilot sedang tidur, tim pendukung akan membangunkan pilot. “Kami ingin berbagi teknologi masa depan yang ramah lingkungan, “ucap Piccard. Ketika pertama kali proyek ini dipublikasikan, industri penerbangan mengejek hal ini. Piccard yang berumur 57 tahun berasal dari keluarga ilmuwan petualang. Pada 1999 ia menjadi orang pertama yang mengelilingi dunia dengan balon udara. Ia sangat yakin bahwa teknologi bersih dan energi terbarukan dapat mencapai hal yang tak mungkin. Pesawat dengan tempat duduk tunggal ini terbuat dari bahan serat karbon, memiliki sel surya ditempatkan di bagian sayap. Terdapat sebanyak 17.249 sel surya yang akan memberi pasokan tenaga kepada 4 mesin dan juga baterai lithium yang dapat diisi ulang. Kecepatan terbang pada malam hari dibatasi untuk menghindari agar baterai pesawat tidak cepat habis. SI 2 hanya mampu terbang dengan kecepatan mencapai 30 – 60 mil per jam (50 – 100 kilometer per jam).
Label: energi terbarukan, pesawat tenaga surya, pilot Andre Borschberg, pilot Betrand Piccard, Solar Impulse 2, teknologi ramah lingkungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar