Promosi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan yang membuat sebuah produk saja. Komandan senior dari kelompok teroris Taliban dilaporkan memanfaatkan situs jaringan bisnis untuk mempromosikan dirinya. Melalui situs LinkedIn, Ehsanullah Ehsan menjabarkan profesinya sebagai jurubicara dari TTP Jamaat Ahrar, sebuah kelompok sempalan dari Taliban Pakistan. Situs LinkedIn Digunakan Taliban Untuk Promosi Promosi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan yang membuat sebuah produk saja. Komandan senior dari kelompok teroris Taliban dilaporkan memanfaatkan situs jaringan bisnis untuk mempromosikan dirinya. Melalui situs LinkedIn, Ehsanullah Ehsan menjabarkan profesinya sebagai jurubicara dari TTP Jamaat Ahrar, sebuah kelompok sempalan dari Taliban Pakistan. Ia mendeskripsikan dirinya sebagai seorang wiraswasta dan mempunyai keahlian sebagai jihad dan jurnalisme. Dia juga menyebutkan detil tentang latar belakang pendidikannya, sejarah pekerjaannya dan kemampuan dalam menguasai bahasa asing. Pada Jum’at lalu, akun LinkedIn atas nama itu telah dihapus oleh manajemen LinkedIn. Penghapusan ini dilakukan setelah adanya pengaduan dari seorang wartawan The Sunday Telegraph yang sebelumnya membaca akun Ehsanullah Ehsan. Kelompok Jamat Ahrar memisahkan diri dari kelompok Tehreek e-Taliban pada Agustus 2014, Ehsan menjalankan kelompok ini bersama dengan mantan komandan dari kelompok Tehreek e-Taliban lainnya, yang merupakan kelompok sayap dari Taliban. Kelompok Jamaat Ahrar diduga bertanggung jawab atas aksi pengeboman bunuh diri yang terjadi pada November lalu di Attari Wagah perbatasan antara Pakistan – India serta pada Insiden pengeboman ini menewaskan 61 orang. Melalui akun twitternya Ehsan menjelaskan data dari orang yang membawa bom itu dan ia juga menjelaskan ancaman lainnya yang ditujukan kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi. Kicauan Ehsan di dunia maya ini diunggah beberapa hari setelah insiden bom bunuh diri tersebut. Akun twitternya pun segera dibekukan. Hadiah untuk penagkapan dirinya pun telah diumumnkan pada 2012 silam, setelah ia membanggakan diri bahwa saat itu kelompoknya Tehreek e-Taliban menyatakan bertanggung jawab atas usaha pembunuhan yang dilakukan terhadap seorang siswi perempuan, Malala Yousafzai. Kepada media Pakistan, The Express Tribune jurubicara dari kelompok TTP mengatakan mereka menembak Malala karena perempuan ini dianggap sebagai seorang yang mempunyai pemikiran sekuler. Namun Malala selamat dari usaha pembunuhan atas dirinya itu, Ehsan pun mengatakan, bahwa selama Malala masih hidup ia akan terus memburunya. Seperti dikutip Sunday Telegraph, jurubicara dari LinkedIn mengatakan divisi keamanan dari LinkedIn memutuskan untuk membatasi akun Ehsan, itu berarti akun tersebut tidak dapat digunakan lagi. Namun jurubicara LinkedIn menambahkan bahwa ada kecurigaan bahwa akun tersebut palsu. Tim keamanan kami mempunyai kualifikasi yang tinggi, sehingga dapat memastikan bahwa itu palsu oleh karenanya akun itu dihapus. Perihal ini pun telah ditindak lanjuti oleh Kantor Pusat Komunikasi Pemerintahan Inggris (GCHQ) yang merupakan bagian dari dinas intelijen Inggris.
Label: Ehsanullah Ehsan, kelompok Jamaat Ahrar, LinkedIn, Taliban
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar