Nobel Kedokteran Laku Dilelang Seharga Rp. 58,5 Miliar

20.11 / Diposting oleh nivra /

NEW YORK – Penjualan lelang melalui rumah lelang Christie di Amerika Serikat berhasil mencatatkan rekor baru. Kali ini objek yang menjadi catatan rekor dunia adalah ‘Hadiah Nobel’ yang berbentuk medali emas. Pemilik Nobel ini adalah James Watson, yang didapatnya atas hasil kerjanya sebagai ilmuwan di AS yang salah satu penemu struktur molekul DNA. Nobel Kedokteran Laku Dilelang Seharga Rp. 58,5 Miliar NEW YORK – Penjualan lelang melalui rumah lelang Christie di Amerika Serikat berhasil mencatatkan rekor baru. Kali ini objek yang menjadi catatan rekor dunia adalah ‘Hadiah Nobel’ yang berbentuk medali emas. Pemilik Nobel ini adalah James Watson, yang didapatnya atas hasil kerjanya sebagai ilmuwan di AS yang salah satu penemu struktur molekul DNA. Hadiah Nobel milik pria yang lahir pada 6 April 1928 ini pada Kamis (4/11) di rumah lelang Christie, laku seharga US$ 4,7 juta ( Rp. 57,819,303,462,- ). Angka pembelian ini menembus rekor pembelian lelang tertinggi untuk kategori Hadiah Nobel. Awalnya, rumah lelang menaksir harga Nobel tersebut diangka US$ 2,5 – 3,5 juta, ini merupakan Nobel yang pertama kali dilelang oleh pemilik yang masih hidup. Ketika harga sudah diputuskan kepada penawar tertinggi, namun pihak rumah lelang tidak mempublikasikan nama pembelinya. Melalui sambungan telefon dia melakukan penawaran lelangnya dan angka tepatnya yang harus dibayar senilai US$ 4,757,000,- (Rp. 58,520,516,291,- ), harga tersebut sudah termasuk komisi. Penghargaan ‘Hadiah Nobel’ dan nilai penjualan yang tinggi menunjukkan adanya kekuatan yang berkembang di pasar terhadap daya tarik potongan ikonik yang terkait dengan awal pemahaman dan pengembangan implikasi dari DNA dan perkembangannya diakui saat ini, “ ujar Direktur Internasional Christie, Francis Wahlgren, seperti dilansir Reuters. Watson menerima gelar B.A. dari Universitas Chicago dan terus menerima Ph.D. di Universitas Indiana pada 1950. Watson bertemu Francis Crick saat mereka berdua bekerja di Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge, Inggris. Tertarik pada struktur ADN, mereka membuat model yang berhasil atas asam nukleat pada 1953. Penemuan ini digembar – gemborkan sebagai penemuan zaman modern di bidang biologi. Watson bersama rekannya mendapat penghargaan Nobel bidang kedokteran pada 1962 silam, atas hasil penemuannya untuk pengembangan genetik. Seperti dikutip Reuters, Watson mengatakan rencananya untuk mendonasikan sebagian dari hasilnya untuk amal dan untuk mendukung penelitian ilmiah. Sebuah surat wasiat yang dibuat Francis Crick untuk anaknya laku terjual US$ 6 juta pada 2013 silam, yang juga mencatatkan rekor tersendiri untuk sebuah surat dengan penjualan tertinggi pada lelang. Surat itu, yangmana berisikan uraian tentang DNA sesaat sebelum penemuan tersebut dipublikasikan. Saat pelelangan pihak rumah lelang memperkirakan surat itu akan laku dengan harga kurang dari US$ 2 juta atau dibawah 1/3 nya. Hadiah Nobel milik Crick juga telah laku terjual di pelelangan pada 2013, dengan nilai US$ 2,27 juta (Rp. 27,925,493,374,-) . Pada tahun yang sama Nobel Perdamaian milik Carlos Saavedra Lamas yang didapatnya pada 1936 silam juga laku terjual dengan harga US$ 1,1 juta (Rp. 13,532,177,406,- ). Lamas yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Argentina atas usahanya yang berhasil mengakhiri ‘Perang Chaco’ antara Paraguay dan Bolivia serta kinerjanya dalam mewujudkan pakta anti perang di wilayah Amerika Selatan yang ditandatanganinya pada 1933. Tak hanya penghargaan Nobel yang diraih Watson, ia juga terkenal dengan beberapa pernyataannya yang kontroversial. Pernyataan bernada rasis, bahwa ketidakmampuan bangsa – bangsa di Afrika untuk memperbaiki kehidupannya dan orang kulit hitam dianggapnya tidak kompeten. Pernyataan ini membuatnya mengundurkan diri dari jabatan sebagai kepala laboratorium pada 25 Oktober 2007 dan beberapa lembaga akademik di Inggris juga membatalkan undangan untuk Watson, yang sebelumnya telah dijadwalkan akan bebicara di muka umum. Watson pernah juga menyatakan ada kemungkinan kaitan antara warna kulit dan nafsu seksual, kemudian disusul pernyataan lainnya bahwa kebodohan adalah penyakit genetis yang harus ditangani secara medis.

Label: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar