Pulau – pulau di sekitar wilayah selatan Filipina terkenal akan keindahan pantai pasir putihnya, air jernih serta penduduk lokalnya yang ramah dan bersahabat. Mereka juga menjadikan ini sebagai sarana promosi kepada turis-turis asal Australia, namun otoritas melarang warganya untuk mengunjungi wilayah ini. Pada 2011 Warren Richard Rodwell seorang warga Australia menjadi korban penculikan disini. Sekelompok orang menculiknya lalu membawanya dengan kapal dan meminta sejumlah uang tebusan untuk pembebasan dirinya. Rodwell disandera selama 15 bulan sebelum akhirnya dibebaskan. Foto/Tribun:Kelompok Abu Sayyaf ... Pada 2014, pasangan suami istri asal Jerman yang sedang berlibur juga menjadi korban penyanderaan, mereka diculik dari kapal pribadinya. Tak lain para penculik adalah sekelompok orang dari grup yang sama dan juga meminta uang tebusan. Para penyandera mengambil gambar kedua orang ini dengan posisi berlutut dan dikelilingi dengan para pria bertopeng sambil memegang senjata serbu dan parang. Pada tahun lalu empat orang turis, dua asal Kanada, seorang warga Norwegia serta seorang wanita asal Filipina juga menghilang. Sekelompok orang yang menyamar sebagai turis menculik mereka di lokasi tempat liburan terkenal. Enam bulan sudah berlalu dan mereka masih tetap disandera. Foto: Korban penyanderaan Abu Sayyaf Kelompok ini juga mengeksekusi seorang warga Malaysia dengan memenggal kepalanya. Seorang petugas kebersihan yang sedang bekerja di sekitar kantor pemerintahan lokal setempat mendapati sebuah plastik. Saat dibuka didalamnya terdapat kepala dari warga Malaysia itu. Terakhir adalah kelompok ini berulah lagi, kali ini adalah 10 warga Indonesia yang bekerja pada kapal penarik (tugboat) pembawa batubara. Mereka menjadi korban penyanderaan dengan ditodong senjata. Kemudian dibawa ke wilayah selatan Filipina yang dikenal tanpa aturan hukum. Tujuan dari para kelompok penyandera ini adalah untuk mengumpulkan pendanaan bagi perjuangan mereka dalm mendirikan wilayah syariat Islam yang mandiri di wilayah itu. Hal ini terdengar seperti kelompok ISIS yang dikenal dengan kesadisannya dalam mengeksekusi para sanderanya. Memang demikian adanya karena kelompok ini merupakan saudara kecil dari kelompok ISIS. Sepertinya kelompok ini berusaha mengembangkan pengaruh mereka dengan mendirikan cabang di Filipina dan Indonesia. Meski Pemerintah RI telah melakukan pencegahan terhadap berdirinya kelompok ISIS di wilayah timur Indonesia, namun kelompok ini bertekad untuk mendeklarasikan setidaknya di satu propinsi di Asia pada 2016. Sebuah wilayah milik ISIS akan membawa dampak pada stabilitas keamanan serta kesejahteraan pertumbuhan Asia. Resiko tinggi yang dipikul Filipina, setelah diadakannya diskusi selama setahun dengan kelompok lokal ini. Dewan Ahlus Shura telah menunjuk Isnilon Hapilon menjadi pemimpin kelompok ISIS di Filipina. Hapilon memimpin Kelompok Abu Sayyaf di Basilan. Foto/JF: Anggota Kelompok Abu Sayyaf Profesor Mark Turner dari Universitas New South Wales, Canberra, Australia mengatakan ideologi kelompok ini seringkali berubah. Dia menambahkan sulit kali mengetahui siapa yang bertanggung jawab atau mewakili apakah kelompok ini tebentuk. “Pada 1990-an kelompok ini secara relijius termotivasi dan tertarik untuk mendirikan sebuah wilayah dengan khalifah Islam,” jelas Prof Turner kepada news.com.au. “Awalnya terlihat mereka sedang membangun kekhalifahan Islam, namun tujuan ini perlahan sirna dan semakin kabur. Saat itu mulai terlihat adanya beberapa bom, kemudian mereka menjadi terkenal karena sering melakukan aksi penculikan,” sambung Prof Turner. Dia menegaskan tujuan utama Kelompok Abu Sayyaf adalah mendapatkan uang. Oleh karenanya orang-orang yang menjadi sandera akan dilepaskan, jika permintaan uang tebusan yang diajukan disetujui. Kadang kala ada juga sandera yang dieksekusi secara sadis, seperti yang terjadi tahun lalu. “Apa yang terjadi kini adalah sebuah kelompok yang dipimpin oleh pemimpin yang ingin berjihad dan memiliki ikatan kuat atas ideology ISIS dan ada orang-orang yang hanya setara dengan bandit/penjahat,” lanjut Prof Turner. “Ini merupakan campuran beberapa orang dengan beragam motivasi dan karena itu tak ada pernyataan jelas dimanapun tentang filosofi kelompok atau tujuan,” lanjutnya. Dia menyatakan berharap akan tercapai hasil yang baik atas tertangkapnya 10 WNI yang ditangkap Kelompok Abu Sayyaf minggu lalu, namun ini akan memakan waktu lama. “Pada proses negosiasi biasanya Abu Sayyaf mengajukan harga awal yang tinggi dan kemudian terjadi penurunan nilai. Terdapat banyak ketidak jelasan pada apa penyelesaian ini akan berakhir. Ini sangat tidak jelas. “Saya rasa kita selalu berharap bahwa 10 WNI akan segera dibebaskan, tapi mereka dapat juga berada dalam penyanderaan lebih lama lagi,” timpal Prof Turner. Sementara pengamat terorisme Ridwan Habib mengatakan pemerintah RI juga dapat mengerahkan warga eks teroris seperti Umar Patek serta mantan Jihadis Nasir Abbas untuk misi penyelamatan ini. Mereka yang kini telah bersumpah setia kepada NKRI sangat mengenal kelompok Abu Sayyaf serta budaya Filipina. Ridwan menambahkan ada tiga kemungkinan yang akan terjadi terhadap sandera WNI, yaitu dibebaskan, tidak dibebaskan dan terakhir dieksekusi mati. Meski begitu terdapat juga beberapa orang sandera yang dibebaskan. Perlu diperhatikan bahwa dari ketiga kemungkinan diatas yang paling sering dilakukan Kelompok Abu Sayyaf adalah eksekusi mati. Kini otoritas Filipina sedang mengupayakan pembebasan para sandera Abu Sayyaf lewat jalur diplomasi. “Pilihan lainnya adalah menyetujui permintaan uang tebusan dan operasi militer pembebasan sandera,” jelas Ridwan. Namun pengamat terorisme Universitas Indonesia ini juga mengingatkan bahwa pilihan di atas masih menunggu hasil dari apa yang saat ini sedang dilakukan oleh Filipina. “Ini menyangkut wilayah kedaulatan Filipina, jadi kita harus menunggu,” sambung Ridwan. Dia juga menjelaskan Pemerintah Ri telah menempuh jalur diplomasi sesuai dengan porsinya. Kementrian Luar Negeri Indonesia melalui Menlu Retno telah menjalin komunikasi dengan Menlu Filipina. Panglima TNI sudah berbicara dengan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina. Bahkan Presiden RI Joko Widodo juga telah menelpon Presiden Filipina Benigno Aquino. Sementara itu proses berdirinya cabang dari kelompok ISIS di wilayah selatan Filipina menunjukkan adanya peningkatan pengaruh di wilayah itu. Ditambah dengan mengatas namakan agama Islam, eksekusi memenggal kepala ala ISIS, pembunuhan masal serta kemungkinan serangan lainnya. Jika kelompok ini berhasil sukses mendirikan cabangnya di Basilan dan juga operasi pegunungan yang dijalankan dari kawasan kepulauan Sulu kedalam wilayah Filipina dan Malaysia, maka ancaman regional akan meningkat. Adanya tempat pelatihan mereka juga akan menjadi daya tarik tersendiri tak hanya bagi pengikutnya yang berasal dari Asia Tenggara saja. Namun juga warga negara yang berasal dari Australia hingga warga Uighur di China, yang tidak mudah masuk ke Suriah. Para pengikut yang berlatih di wilayah selatan Filipina ini akan membawa visi ISIS dan menjadi ancaman tesendiri saat mereka kembali ke negara asalnya. Bulan ini saja ISIS telah mengumumkan penyatuan 4 batalionnya di Filipina dan menyatakan kesetiaannya terhadap Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin tertinggi ISIS. Filipina telah menjadi tempat yang sangat penting bagi kelompok teroris domestic, regional dan global selama 20 tahun terakhir. Sejak 1994 saat Jamaah Islamiyah mendirikan kamp pelatihan pertamanya, Hudaibiyah kamp pelatihan Filipina yang menjadi tempat berlatih bagi rekrutan asal Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Arab. Sebagian instruktur disini bukan warga Filipina, mereka berasal dari Indonesia atau Arab yang telah lulus pelatihan dari Al-Qaeda. Kepulauan Sulu selain menjadi tempat pelatihan dan operasi, juga dianggap strategis sebagai wilayah penghubung antara Filipina dan Malaysia. Perjuangan militan Moro untuk meraih kemerdekaan telah menjadi yang terlama. Pemerintah Filipina membuat perkembangan penting dengan hasil yang memuaskan bagi Moro Islamic Liberation Front dalam sebuahproses perdamaian. Kendati demikian, Kelompok Abu Sayyaf dan beberapa kelompok militan kecil lainnya terus berjuang mendirikan wilayah mereka sendiri. Otoritas Filipina minim kepemimpinan secara politik dan juga kemampuan operasi angkatan bersenjata untuk menumpas pemberontak dan infrastruktur teroris di Mindanao, khususnya wilayah kepulauan Sulu. Dengan bersatunya formasi dan para pemimpin mereka akan membawa tantangan tak terduga bagi Manila. Sebagai ‘tentara khalifah’ mereka akan meniru gaya perjuangan ISIS pusat di Irak dan Suriah, dengan meningkatkan operasi serangannya. Tak ada waktu yang lebih baik bagi Pemerintah Filipina untuk segera bertindak, jika Panglima Tertinggi angkatan bersenjata Presiden Benigno Aquino menundanya. Hal ini akan menyebabkan ideology ISIS akan cepat tersebar luas, akan merusak proses perdamaian. Keempat battalion ISIS ini akan tumbuh dalam kekuatan, ukuran dan pengaruh dan akan menghadirkan tantangan yang abadi untuk penerusnya. Dengan cepat ISIS akan mendeklarasikan kekhalifahan mereka di kepulauan Sulu. Presiden Aquino harus dengan segera melakukan pencegahan terkait hal ini. Untuk mendapat dukungan hati dan pikiran umat Islam serta mencegah adanya dukungan umat Islam terhadap cabang kelompok ISIS ini, angkatan bersenjata Filipina harus segera beraksi bukan hanya untuk menguasai, mengisolasi dan mengeliminasi Kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah Filipina juga harus menghasilkan amanat untuk pembangunan ekonomi di wilayah itu. Angkata Bersenjata Filipina harus segera diturunkan ke wilayah Sulu, Basilan dan Tawi Tawi. Jika pasukan Filipina dapat menduduki kepulauan Sulu, maka Kelompok Abu Sayyaf tidak dapat melakukan deklarasi, operasi dan ekspansi mereka di Filipina, ini juga akan memberikan rasa aman bagi Malaysia, wilayah regional serta global.
Label: Abu Sayyaf Group, Abu Sayyaf sandera 10 WNI, ASG, cabang ISIS di Asia, Filipina, Indonesia, Kelompok Abu Sayyaf, Presiden Filipina Benigno Aquino
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259
Posting Komentar