TAINAN – Tim penyelamat bergerak cepat untuk melakukan penyelamatan terhadap korban gempa di kota Tainan, Taiwan. Sebanyak lebih dari 120 orang dilaporkan masih terjebak dalam reruntuhan gedung apartemen 17 lantai. Otoritas keamanan yang melakukan penyelidikan mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 24 orang. Foto/Reuters: Tim SAR menyelamatkan seorang korban gempa Tainan ... Wiliam Lai Walikota Tainan mengatakan para korban selamat dan keluarga memberikan laporan adanya pelanggaran hukum, namun tidak mengatakan detil lebih lanjut. “Saya telah menghubungi unit peradilan dan jaksa telah melakukan penyelidikan formal,” jelas Lai dilansir AFP. “Kami juga telah meminta bantuan pada tiga bandan independen untuk mengumpulkan bukti-bukti selama melakukan penyelamatan. Hal ini untuk membantu korban jika ingin mengajukan tuntutan di kemudian hari. Kami akan menuntut pembuat gedung ini jika terbukti melakukan pelanggaran hukum,” sambung Lai. Terkait runtuhnya bangunan apartemen itu, banyak pihak mempertanyakan apakah bangunan yang didirikan pada 1989 itu masih layak untuk dijadikan tempat tinggal. Pemerintah kota Tainan mengatakan apartemen ini tidak masuk dalam kategori bangunan berbahaya sebelum terjadi gempa. Sementara Chen Wei-zen Menteri Dalam Negeri menegaskan akan dilakukan penyelidikan terhadap kontraktor gedung untuk mencari tahu kemungkinan adanya pelanggaran seperti mengabaikan perawatan gedung atau lainnya. Yueh Chin-sen yang ibu mertuanya masih terperangkap dalam gedung mengatakan beberapa penghuni gedung telah mengajukan keluha terkait adanya kecacatan dari gedung ini. “Mereka mengeluhkan bahwa konstruksi gedung ini sangat buruk, terdapat beberapa keretakan pada dinding bangunan dan ubin juga berjatuhan akibat gempa yang terjadi dalam beberapa tahun ini,” jelas Chin-sen. “Saya berharap bahwa pemerintah akan mengajukan tuntutan tindakan kriminal terhadap kontraktor gedung karena banyak korban tewas,” sambung Chin-sen. Regu penyelamat mengatakan sebanyak 126 orang masih belum ditemukan termasuk 103 orang masih terperangkap sangat dalam di bangunan itu. Tim SAR yang terdiri dari gabungan anggota pemadam kebakaran, polisi, tentara dan sukarelawan menggali menerobos reruntuhan. Beberapa mengangkat puing-puing dengan tangan kosong. Sementara para korban yang terjebak menunggu untuk diselamatkan hanya dapat menyaksikan dengan penuh kecemasan. Mereka hanya mengenakan jaket tipis, topi berbahan wol dan syal untuk menahan terpaan cuaca dingin. Tim bantuan paramedis bersiap siaga dekat lokasi dengan brankarnya. “Dia tidak menjawab telfonku. Saya berusaha untuk menahan emosi dan tetap kuat. Saya akan terus melakukannya sampai berhasil menemukannya,” jelas Chang seorang wanita 42 tahun. Chang telah berkali-kali menghubungi putrinya berusia 24 tahun yang tinggal pada lantai 5 bangunan itu. Presiden Ma Ying-jeou direncanakan untuk mengunjungi lokasi runtuhnya bangunan apartemen itu pada hari pertama Tahun Baru China. Presiden terpilih Tsai Ing-wen yang menang dalam pemilu bulan lalu juga akan mengunjungi lokasi pada hari yang sama. Gempa ini terjadi kemarin pada pukul 4:00 waktu setempat dengan kedalaman yang dangkal sekitar 10 km. Wilayah yang terserang gempa berjarak 39 km timur laut pulau Kaohsiung kota terbesar kedua dari pulau ini. Taiwan terletak diatas persimpangan dua lempengan tektonik dan sering kali digoyang gempa. Sementara Arrmanatha Nasir Juru bicara Kementrian Luar Negeri Indonesia melaporkan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kejadian ini. Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) telah membuka posko di Tainan dan melakukan penelusuran ke tiga rumah sakit yang menangani korban gempa. KDEI melaporkan berdasarkan informasi yang dikumpulkan hingga pukul 15:00 WIB dari otoritas Tainan dan beberapa rumah sakit itu tidak terdapat adanya korban yang berasal dari Indonesia. Gempa bumi sering menyerang Taiwan, tapi kebanyakan fenomena alam itu adalah gempa kecil yang menyebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan. Gempa terbesar berkekuatan 7,6 SR terjadi pada 1999 dan menewaskan lebih dari 2.300 orang.
Label: bangunan runtuh, gempa 6.4 SR, gempa bumi, lebih dari 120 orang terjebak, tainan, taiwan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar