Perusahaan berbasis teknologi Intelligent Energy melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan drone. Mereka mengembangkan drone bertenaga hidrogen. Teknologi ini diklaim akan mampu memperpanjang jarak jelajah drone pada pemakaian komersial. Penelitian yang dilakukan di Las Vegas, Amerika Serikat dengan menguji coba drone berbobot ringan. Foto/IE: Drone bertenaga hidrogen mampu tebang jauh lebih lama ... Mereka meyakini akan meningkatkan kemampuan terbang yang lebih panjang dari drone. Secara signifikan akan mengurangi penghentian sehingga mempercepat untuk aktif kembali. “Teknologi sel berbahan bakar yang tertanam berjalan baik saat uji coba di CES pada Desember lalu dan pihak produsen drone juga sangat tertarik. Kami senang bisa melakukan kerjasama pertama ini,” jelas Julian Hughes Direktur Intelligent Energy dilansir T3. “Kelemahan utama untuk pengembangan drone adalah jarak dan waktu tempuh. Sel bahan bakar dapat meningkatkan waktu tempuh untuk keperluan komersial. Waktu terbang yang panjang sama dengan jarak tempuh yang lebih jauh sehingga lebih layak untuk keperluan komersial. Kerjasama ini menjadi bagian penting dalam komersialisasi drone berbahan bakar,” sambung Hughes. Kerjasama ini belum memulai tahap produksi yang dijanjikan, jadi teknologi hidrogen ini belum diketahui pasti akan berdampak seperti yang dijanjikan. Namun secara teori teknologinya sangat menjanjikan sehingga akan terus dilakukan penelitian. Dengan menanamkan teknologi berbahan bakar Hidrogen kedalam ponsel, tablet dan laptop. Pemakaian sumber tenaga dapat berubah menjadi penghasil energy sehingga mampu menghasilkan tenaga dengan cepat bagi perangkat elektronik kapan saja. Teknologi sel berbahan bakar sangat cocok dengan perangkat keras yang tersedia. Pemakaian teknologi baterai yang telah ada tidak perlu dihilangkan, namun sebaliknya cara kerja keduanya secara berdampingan. “Penambahan teknologi sel bahan bakar memberikan sumber tenaga ganda untuk memperpanjang pemakaian drone hingga satu minggu. Infrastruktur jaringan yang ada tidak didesain sejalan dengan sumber tenaga terbaru sehingga diperlukan sebuah alternatif pengembangan, dimana kita sedang melakukannya. Tujuan kami adalah untuk memobilisasi produksi energy untuk pemakaian elektronik dan melepaskan potensinya untuk mewujudkan ekonomi mandiri yang sesungguhnya,” jelas Hughes dilansir Intelligent Energy. Banyak pihak menyatakan teknologi sel dapat diaplikasikan dengan drone untuk keperluan inspkeksi kilang minyak lepas pantai, tim SAR, foto udara dan pengiriman. Flytrex perusahaan produsen drone tahun ini akan meluncurkan drone untuk keperluan komersial. Mereka mengklaim bahwa ini adalah drone pertama di dunia untuk pengiriman barang. Drone buatan Flytrex ini mampu membawa benda dengan bobot seberat smartphone sejauh 11,2 km dengan rata-rata waktu tempuh 32 menit. Penggunaan teknologi sel bahan bakar hidrogen bukanlah yang pertama disematkan pada drone. Pada Juli lalu drone yang memiliki sumber tenaga matahari berhasil menorehkan rekor dunia untuk ketahanan. Berbobot kurang dari 50 kg drone ini terbang tanpa henti selama 81 jam. Sebuah perusahaan pembuat drone asal Rusia mengembangkan sebuah robot pengangkut yang dapat membawa beban maksimal 5 kilogram dan kecepatan terbang sampai 40 kilometer per jam. Hal ini membuat proses pengiriman barang menjadi efisien dalam hal waktu. Juru bicara perusahaan Copter Express mengatakan, perusahaan telah menggunakan drone jenis multicopters selama dua tahun. “Kami adalah perusahaan pertama di dunia yang menggunakan ini (drone) dan sekarang sedang mengembangkan layanan kepada pelanggan untuk pengiriman barang ukuran kecil dengan bantuan drone, “ungkap juru bicara, seperti dikutip DailyMail. Sementara itu pesaing mereka Domino Pizza juga memposting video serupa pada Juni silam, menampilkan DomiCopter dan di New York sebuah perusahaan pizza lainnya juga melakukan percobaan pengiriman dengan drone pada bulan yang sama. “Kami menerapkan teknologi baru, “ungkap Charles Walters pemilik Williamsburg Pizza. Kami memperkirakan dalam waktu lima tahun kedepan, makanan akan terbang setinggi 300 kaki (91,4 meter) di udara. Pada 2018, saya kira kami akan memiliki 25 drone untuk mengirim pizza, “tambah Walters dikutip New York Post.
Label: drone, Intelligent energy, teknologi sel bahan bakar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar