KUALA LUMPUR – Pesawat maskapai Malaysia Airlines sedang dalam penyelidikan terkait kesalahan jalur penerbangan saat Natal tak lama setelah meninggalkan bandara Auckland, Selandia Baru. Delapan menit sebelum keberangkatan pilot pesawat berjenis Airbus A330 bertanya kepada menara pengawas mengapa diperintahkan untuk mengarah ke selatan yang mana seharusnya mengarah ke utara menuju Kuala Lumpur. ... Harian The Sun mengabarkan bahwa pilot tetap mengikuti arahan tersebut, pesawat terbang diatas Laut Tasman sebelum akhirnya mengubah jalur penerbangan menuju ibukota Malaysia. Kemarin jurubicara Malaysia Airlines kepada AFP mengatakan bahwa kedua jadwal penerbangan itu berasal dari maskapai dan sekarang dalam penyelidikan kenapa bisa terjadi perbedaan. “Pesawat dengan nomor penerbangan MH 132 dari Auckland menuju Kuala Lumpur diberikan data jadwal penerbangan oleh Pusat Operasi Pengiriman data milik maskapai sedangkan Menara Pengawas Lalulintas Udara Auckland secara tak sengaja diberikan jadwal penerbangan yang sebelumnya,” tulis pernyataan Malaysia Airlines dilansir AFP. Dijelaskan juga bahwa penentuan rute jalur penerbangan berdasarkan kondisi saat itu, yang termasuk didalamnya keadaan cuaca dan efisiensi jalur yang ditempuh. “Setiap saat keselamatan keduanya baik penumpang maupun awak pesawat tidak pernah dipertaruhklan,” lanjut pernyataan itu. Airways, Menara Pengawas Lalulintas Udara di bandara Auckland mengatakan tidak ditemukan adanya masalah keamanan dalam penerbangan itu. Kendati demikian pihak Airways akan tetap melakukan penyelidikan terkait insiden ini. “Kami mempunyai tim keselamatan internal yang memiliki otoritas untuk melakukan penyelidikan tentang kejadian ini,” ucap jurubicara Airways seperti dilansir The Independent. “Jadwal rute penerbanganyang diberikan maskapai kepada Airways sedikit berbeda dengan yang dimiliki pilot,” tambah juru bicara Malaysia Airlines. Maskapai ini masih menderita karena kehilangan dua pesawatnya termasuk MH 370 yang menghilang pada Maret tahun lalu. Dengan jalur penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dan membawa 239 penumpang termasuk kru pesawat. Beberapa bulan lalu muncul informasi yang mengarah kepada bagian dari sayap. Bagian itu ditemukan di kepulauan milik Perancis, La Reunion. Namun tak ditemukan bagian pesawat lainnya. Pencarian terhadap pesawat MH 370 yang dipimpin oleh Australia terus berlanjut. Bencana lainnya yang dialami Malaysia Airlines adalah pesawat MH 17 yang ditembak jatuh oleh milisi Ukraina. Diketahui bahwa pesawat ini ditembak dari darat dengan menggunakan roket. Insiden ini menewaskan 298 orang. Kedua tragedi ini membuat citra maskapai ini menjadi hancur, para pakar berpendapat bahwa manajemen perusahaan tidak dikelola dengan baik selama bertahun-tahun dan perusahaan mengarah pada kebangkrutan. Pada Juni lalu Christoph Mueller CEO Malaysia Airline memaparkan rencana barunya untuk membuat maskapai ini kembali bangkit termasuk diantaranya pemutusan hubungan kerja bagi 6000 karyawannya.
Label: Airways, Auckland, Malaysia Airline MH132, salah jalur penerbangan, Selandia Baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar