Presiden Xi juga menekankan bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi negaranya hanya bersifat sementara dan pemerintah China bertanggung jawab atas terjadinya gejolak pasar. ... “Saat ini semua sektor ekonomi mengalami kesulitan dan kondisi ekonomi kami juga dalam tekanan,” ucap Presiden Xi dilansir AFP. “Pasar saham China telah mencapai tahap pemulihan dan penyesuaian sendiri,” lanjut Xi. Dalam dua hari kunjungannya di Seattle, AS Presiden Xi mengatakan ingin mewujudkan hubungan yang baik antara kedua negara. Dia juga akan membantu mencegah apa yang selama ini menjadi konflik. Jika terus berlangsung situasi ini berbahaya bagi hubungan kedua negara. Hal ini diutarakan dalam pertemuannya dengan para pemimpin perusahaan di Seattle, tempat pertama dalam kunjungan kenegaraannya. Xi juga menemui Gubernur Negara Bagian Washington Jay Inslee, Walikota Seatle Ed Murry, Senator Negara Bagian Washington Patty Murry, Anggota Dewan Perwakilan Rick Larsen dan Mantan Duta Besar AS untuk Tiongkok Gary Locke. Pernyataan ini juga menjadi pesan bagi Gedung Putih bahwa perusahaan – perusahaan AS membutuhkan China. Pada Rabu (23/9) dia akan berkunjung ke kampus Microsoft dan fasilitas besar perakitan pesawat Boeing, hal ini setelah maskapai China memesan 300 pesawat jenis 737 airliner. Pada 1971 diplomat AS, Henry Kissinger melakukan usaha secara diam - diam pertamanya untuk memperbaiki hubungan yang pecah dengan China. Dia memuji Xi sebagai seorang yang mampu untuk membawa hubungan kedua negara ke arah yang baik. Presiden Xi juga membuat para hadirin terpesona dengan menyampaikan potongan pidato Martin Luther King, juga mengingat kembali kunjungan sebelumnya ke Seattle, referensi budaya terkenal AS termasuk sebuah film komedi romantis ‘Sleepless in Seattle’. Dia juga melakukan pembelaan terhadap pemerintahannya, terkait tindakan keras terhadap para koruptor. “Ini tak ada kaitannya dengan perebutan kekuasaan. Ini bukanlah ‘Rumah Judi’,” sindir Presiden Xi. Dia juga mengingatkan pada pemerintah AS bahwa China berperan penting terhadap isu – isu global seperti Ebola, ancaman nuklir Korea Utara, perubahan iklim global. China juga menjadi penyelamat ekonomi dunia saat krisis dunia pada 2008. Terkait pemberantasan korupsi, Xi juga menyatakan secara terbuka pendapatnya kepada pemerintah AS. Negaranya merasa keberatan dengan para koruptor yang bersembunyi di negara AS. Dia mengajak kerjasama dari pemerintah AS, sehingga unsur – unsur terkait korupsi akan mendapat penolakan di luar negeri. China banyak dikritik oleh dunia luar terkait undang – undang keamanan baru yang akan mencabut perlindungan hukum terhadap organisasi non pemerintahan (NGO). “Negaranya menyambut baik dan akan melindungi mereka yang aktifitasnya membawa manfaat bagi rakyat China,” ucap Xi. “NGO asing di China harus mematuhi hukum China dan melakukan aktifitasnya sesuai hukum yang berlaku,” tambah Xi. Beberapa jam setelah kedatangan Presiden Xi di AS, Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih Susan Rice pada Selasa (22/9) bertemu dengan perwakilan dari universitas, pengusaha dan aktivis hak asasi. Pembahasan terkait akan diterapkannya layanan kemanan di China jika RUU diberlakukan. “Pembahasan hari ini fokus kepada kekhawatiran bahwa rancangan undang – undang tak akan memberi ruang bagi masyarakat sipil di China,” tulis pernyataan Gedung Putih.
Label: Barrack Obama, hak asasi China, penyadapan cyber, Presiden China, Seattle, Xi Jinping
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar