Baru – baru ini pemerintah India mengumumkan lowongan pekerjaan. Terdapat 368 posisi yang ditawarkan sebagai pelayan the dan penjaga gedung. Pengumuman ini mendapat tanggapan fantastis dari 2,3 juta warga India yang sedang mencari pekerjaan. Panitia pelaksana acara kewalahan menangani jutaaan pelamar, jumlah yang hadir mewakili hampir 1% penduduk Uttar Pradesh, wilayah utara India. ... Tak hanya warga lokal yang merespon iklan ini, banyak penduduk dari daerah India lainnya juga ikut mengirimkan lamaran pekerjaannya. Proses perekrutan calon tenaga kerja dapat memakan waktu selama 4 tahun jika semua pelamar mendapat kesempatan wawancara kerja. “Para kandidat hanya perlu diwawancarai saja, namun perkiraan saya seluruhnya akan membutuhkan waktu sekurangnya 4 tahun untuk menyelesaikannya,”ucap Prabhat Mittal dilansir BBC. “Bahkan jika 10 orang mewawancarai 200 kandidat per harinya, selama 25 hari per bulan,” tambah Mittal. Seorang pelamar, Alok Chaurasia yang memiliki gelar PhD dalam ilmu komunikasi dan elektronik mengatakan pekerjaan apa pun lebih baik daripada menganggur. “Tak ada pekerjaan lagi di manapun,” ungkap Chaurasia dilansir CNN. “Saat saya membaca iklan ini, saya langsung mengirimkan lamaran,” tambah Chaurasia. Yang menjadi kejutan dari iklan lowongan pekerjaan yang muncul pada Agustus direspon juga oleh 255 orang bergelar PhD dan lebih dari 200.000 pelamar memiliki gelar S1 Teknik, Ilmu Pengetahuan juga gelar Master bidang ilmu pengetahuan dan komunikasi. Rekha Verma pelamar lain mengatakan, lebih baik membawakan minuman kepada pekerja, daripada hidup ketergantungan. “Jika anda menganggur, akhirnya akan mencari bantuan dari keluarga dan teman, tapi untuk berapa lama seseorang dapat bertahan hidup dari kebaikan orang lain,” ucap Verma seperti dikutip Times Of India. Banyaknya jumlah pelamar menandakan setiap kursi kosong diperebutkan oleh 6.250 orang. Pelamar yang lolos seleksi akan mendapat gaji 16.000 rupee atau USD 240 (Rp 3,5 juta) per bulan. Perdana Menteri Narendra Modi telah berjanji untuk menciptakan lapangan pekerjaan, terutama dalam bidang manufaktur. Kunal Kumar Kundu, ekonom India di Societe Generale mengatakan rencana Perdana Menteri untuk menambah 100 juta lapangan pekerjaan sampai 2022 tidak akan tercapai. “Itu tak akan terjadi,” ucap Kundu. “Itu akan membutuhkan waktu lama dan saya pikir tak akan terjadi dalam waktu yang telah ditetapkan,” sambung Kundu. Tingginya angka pengangguran di Uttar Pradesh, India memberikan tantangan besar bagi pemerintah lokal. Jutaan warga disini telah kehilangan pekerjaan. Uttar Pradesh merupakan negara bagian di India dengan populasi 215 juta jiwa. Pada 2017 diperkirakan angka pengangguran usia muda di Uttar Pradesh akan mencapai 13,2 juta jiwa. Tingginya minat pelamar pada pekerjaan dengan posisi rendah karena masih buruknya iklim ketenagakerjaan di India, dengan tambahan 1 juta calon pekerja baru tiap bulannya. Hal ini juga tercermin dari tingginya minat mereka untuk melamar sebagai pegawai negeri sipil. Jutaan warga India masih mengharapkan tunjangan yang baik, gaji relatif lebih tinggi dan hukum ketenaga kerjaan yang ketat yang dapat berlangsung seumur hidup. Lowongan pekerjaan yang ditawarkan dari pemerintah juga menimbulkan minat yang tinggi di daerah lain di India. Pada awal tahun ini, beberapa orang terluka akibat berdesakan, saat ribuan pelamar mendaftar untuk menjadi tentara India di wilayah selatan kota Visakhapatnam. Pada 2010, satu orang tewas dan 11 terluka saat berkumpulnya 10.000 orang untuk mendaftar polisi di Mumbai. Pemerintah lokal West Bengal pada 1999 mengumumkan 281 lowongan pekerjaan dan direspon oleh hampir 1 juta pelamar.
Label: 2.3 pengangguran India, 2.3 warga India, 368 lowongan kerja, India, Narendra Modi, tingginya pengangguran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar