DENGFENG, China – Biksu berjubah jingga, gerakan anggota tubuh yang kabur, menentukan dengan cepat gerakan musuh. Bunyi lonceng perunggu raksasa petanda panggilan untuk berdoa. Ini sekilas gambaran tentang Kuil Saholin, tempat lahirnya seni beladiri Kung Fu dan Zen Budhisme yang terletak di tengah hutan provinsi Henan, China. ... Disini muncul para legenda biksu yang berlatih beladiri sejak ratusan tahun lalu. Namun beberapa hari terakhir muncul suara lain pada tempat yang disucikan ini: suara tawa para turis yang mencari berita terbaru tentang kepala biara Shaolin dan dilaporkannya karena terdapat beberapa tindakan yang tidak sesuai norma. Shi Yongxin, yang juga dikenal sebagai CEO para Biksu Shaolin telah melakukan transformasi kuil Shaolin yang melegenda menjadi sebuah kerajaan komersial yang mendunia, dia dianggap sebagai penipu, pria hidung belang karena secara rahasia memiliki anak dari dua kekasihnya. Yongxin dituduh oleh mantan muridnya sendiri berdasarkan beberapa dokumen yang dipublikasikan, Shi Zhengyi mengungkapkan bahwa Kepala biara ini memiliki beberapa mobil mewah, menghasilkan jutaan dollar dengan mengeksploitasi kuil Shaolin dan menyalurkan uangnya kepada wanita gelapnya yang bermukim di Australia. Diluar jeratan hukum yang mengincarnya, Yongxin juga memiliki hasrat terhadap wanita, uang dimana ini sangat bertentangan dengan nilai – nilai kesucian dan hidup sederhana, bahwa dia telah lama mewujudkan sebagai salah satu tokoh Budisme yang paling menonjol di China. “Jika China mendatangkan wahana wisata Disney, kenapa kita tidak sebaliknya mengekspor atraksi Kuil Shaolin ? Saya pikir ini dapat dijadikan promosi kebudayaan, “ucap Yongxin dilansir NYTimes. Gaya Yongxin memimpin kuil Saholin layaknya seorang pemimpin disebuah perusahaan, karena itu dia dijuluki CEO. Banyak kritikan yang ditujukan kepada Yongxin, mulai dari rencana ekspansi Saholin ke Australia dengan membangun sebuah resort yang membutuhkan dana sebesar USD 297 juta (Rp 4 triliun). Dari dokumen yang diunggah ke beberapa situs online di China, juga terungkap bahwa Yongxin pernah dikeluarkan dari kuil Shaolin pada 1980-an. Zhengyi juga mengunggah bukti transfer sebesar RMB 175.000 (Rp 380 juta) dari salah satu kuil cabang yang ditujukan pada wanita simpanan Yongxin. Kontroversi memang seolah tak habis membelit Yongxin. Zhengyi yang disebut sebagai whistleblower, mengungkap hal ini ke publik dengan tujuan mencari keadilan. Dia sudah muak dengan kemunafikan yang dtunjukkan kepala biara dan dia ingin melihat kuol Shaolin dimurnikan lagi. “Kami ingin dunia luar mengetahuinya bahwa kepala Biara Shaolin menggunakan ajaran Budha sebagai jubah adalah seorang cassanova yang gila, harimau korup yang berani mengeksploitasi aset – aset Shaolin dan menodai reputasinya, “tulis Zhengyi dalam pernyataan. Dengan mencuatnya masalah ini ke publik juga menimbulkan ketakutan bagi Zhengyi terhadap ancaman keselamatannya dari antek – antek Yongxin.
Label: kepala biara Shaolin, Kuil Shaolin, peniup pluit Shi Zhengyi, propinsi Henan China, Shi Yongxin, skandal kuil Shaolin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar