Seorang dermawan asal Rusia mengabdikan dirinya dengan cara memberi donasi kepada badan pencarian makhluk asing dari luar angkasa (SETI). Yuri Milner milyarder Rusia ini mendonasikan dana pribadinya kepada SETI untuk proyek 10 tahun kedepan. ... Pengusaha Internet ini sebelumnya diketahui juga memberi hadiah tahunan pada ajang Fundamental Physics Prizes sebesar USD 3 juta (Rp 40,1 miliar). Pendanaan pencarian alien melalui SETI diumumkan saat konferensi pers pada Senin (20/7) di Royal Society, London, dia akan mengucurkan dananya sebesar USD 100 juta (Rp 1,3 triliun). Ini merupakan jumlah terbesar yang pernah disumbangkan terhadap sebuah pencarian yang sejauh ini belum ada tanda keberadaannya. Misi pencarian ini menurut tim dari Milner, akan memungkinkan para astronom untuk melihat jenis radar yang digunakan sebagai pengendalian lalu lintas udara dari 1.000 bintang terdekat. Juga mendeteksi sinar laser dengan kemampuan keluaran daya sebesaar 100 watt bola lampu ke jarak bintang terdekat, sekitar empat tahun cahaya (40¹² kilometer). Milner mengatakan, pasti ada kesulitan yang akan dihadapi dalam menjalankan misi ini. Dengan banyaknya uang yang dikucurkan juga tidak dapat memastikan adanya informasi tentang kehidupan alien. “Faktanya, banyak terdapat planet – planet yang mengorbit menjadi zona layak huni, dari suhu udara yang terpantau memungkinkan terdapat sumber air. Seperti yang ditunjukkan dalam misi Kepler NASA. Banyak tempat yang bisa menampung kehidupan, hal ini didukung dengan bukti ilmiah, “ucap Milner dilansir NYTimes Ini juga menjamin pengamatan murah yang dilakukan dengan teleskop radio terbesar di dunia. “Ini sebuah keajaiban, “ucap Frank Drake seorang profesor emeritus di Universitas California dilansir New York Times. Seorang pakar kosmolog Stephen Hawking juga ikut serta dalam tim ekspedisi alien Yuri Milner. “Ini diluar mimpi terliarku, “ucap Dan Werthimer seorang peneliti SETI di Universitas California. Saat koferensi pers, Stephen Hawking mengatakan bahwa atom dan kekuatan alam serta pergerakan galaksi dapat menjelaskan adanya cahaya di langit, namun bukan cahaya di bumi. “Dalam sebuah semesta yang tak terbatas pasti ada kehidupan lain diluar sana, “ucap Hawking. “Atau cahaya kita mengembara dialam semesta tak bernyawa ? ”tambah Hawking. Misi ‘menguping’ selama 10 tahun yang disebut ‘Breakthrough Listen’ akan melibatkan teleskop Robert C Bryd ,Green Bank dengan panjang 100 meter di West Virginia, Amerika Serikat dan teleskop Parks panjang 64 meter di New South Wales, Australia untuk mencari kemungkinan adanya sinyal radio. Juga akan dilakukan pencarian paling luas di dunia untuk transmisi laser optik dari luar angkasa dengan menggunakan teleskop Automated Planet Finder dari Observatorium Lick di California, AS. Yuri Milner yang berasal dari keluarga Yahudi lahir pada 11 November 1961 di Rusia. Ayahnya seorang wakil kepala direktur pada Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di bidang Ekonomi dan ibunya bekerja pada laboratorium virologi negara untuk pengendalian penyakit. Dia menempuh perguruan tinggi di Universitas Moskow pada bidang teori fisika dan lulus kuliah pada 1985. Pekerjaan pertama Milner pada Institut Fisika Lebedev dibawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Kakak perempuan Milner berprofesi sebagai seorang arsitek. Pendidikan tingginya dilanjutkan hingga meraih gelar MBA dari Wharton School of Business, Amerika Serikat pada 1990. Dia merupakan orang non imigran pertama asal Uni Soviet yang meraih gelar MBA. Banyak yang mengatakan dia mengambil gelar MBA karena kecewa dengan dirinya sendiri sebagai seorang ahli fisika.
Label: miliarder, miliarder Rusia, misi pencarian alien, sumbang 100 juta dolar AS, Yuri Milner
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar