Seorang penulis wanita mendapat kritikan dari aktivis perlindungan hewan, karena kucingnya tewas. Hal ini terjadi karena seluruh tubuh hewan ini dicat menjadi warna pink (merah muda). Tewasnya binatang peliharaan ini karena bahan beracun yang terkandung dalam cat. ...Lena Lenina, membuat kucingnya menjadi pusat perhatian pada acara ´pesta kemilau merah muda’. Tentunya syarat untuk hadir di pesta ini adalah mengenakan sesuatu berwarna merah muda. Seorang saksi mata kepada media Rusia mengatakan, kucing yang pada September lalu ini berusia masih sangat muda. Saat pesta itu sepanjang malam kucing ini meronta – ronta berusaha melepaskan diri dari majikannya. Lenina mendapat banyak kritikan karena aksinya ini, namun ia menolak semua kritikan itu seraya mengatakan bahwa dokter hewannya berpendapat bahwa mengecat kucingnya sangat bermanfaat. “Warna merah muda dipilih secara khusus karena mempunyai sifat penyembuhan dan juga akan menguatkan rambut kucing. Dokter hewanku mengatakan ini akan membawa manfaat tambahan bagi kucing, “ungkap Lenina, seperti dilansir Metro. Tapi setelah cepatnya berita yang beredar di media, Lenina juga kehilangan minatnya terhadap anak kucing. Tewasnya kucing imut ini karena terus menjilati bulu merah mudanya sehingga menyebabkan tertelannya kandungan racun yang ada pada cat itu. Dokter hewan yang menganalisa kematian kucing ini mengatakan, kucing yang awalnya sakit kemudian mati ini dilaporkan keracunan oleh zat beracun. Diantara banyaknya yang memberi kritikan, salah satunya artis Yuri Kuklachev yang menggambarkan aksi ini sebagai perbuatan tanpa arti dan tindakan kejam yang tak seharusnya. Sekarang ia dihadapkan pada petisi yang dibuat secara online yang menuntut pemerintah lokal setempat untuk menyelidiki atas tindakan kejam itu. Petisi yang digalang ini telah mendapatkan ribuan tanda tangan, namun saat ini belum ada pernyataan resmi pemerintah lokal setempat terkait hal ini. Menurut Cesar seorang pecinta hewan, pewarnaan rambut sebenarnya ditujukan untuk penggunaan pada rambut manusia. Secara resmi, tidak ada pewarna rambut yang aman bagi hewan dan belum ada kajian yang menunjukkan efek jangka panjang dari pewarna ini untuk hewan. Melalui situs Cesarsway, ia mengatakan kulit hewan juga terbukti lebih sensitif dibanding kulit manusia terhadap bahan kimia yang keras. Pewarna rambut mengandung bahan – bahan seperti ammonia atau hydrogen peroksida. Proses perwarnaan bulu hewan dapat menimbulkan resiko kesehatan. Tak seperti manusia yang hanya mengecat satu bagian tubuhnya, yaitu rambut. Pada hewan biasanya seluruh tubuhnya diwarnai, hal ini dapat membuat pewarna masuk ke mulut, mata dan kuping hewan sehingga berpotensi bahaya. Penggunaan pewarna rambut pada manusia pun dapat menimbulkan rasa panas, gatal serta iritasi kulit kepala. Reaksi berbahaya pada hewan jika menjilat pewarna yang ada pada tubuhnya seperti mual, muntah, diare dan masalah lainnya.
Label: bahaya pewarna rambut bagi hewan, kucing diwarnai bulunya, Lena Lenina, pesta merah muda, pink party
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar