Pasukan milisi Houti di Yemen yang mendapat dukungan dari angkatan bersenjata menguasai pangkalan udara pada Rabu (25/3). Mereka muncul siap untuk menguasai wilayah selatan pelabuhan Aden, yang dijaga oleh pasukan loyalis Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Milisi Houti bersama dukungan aliansi dari militer kemudian masuk kedalam sejauh 40 kilometer di wilayah perkotaan. ... Daerah ini telah menjadi tempat persembunyian Presiden Hadi sejak ia melarikan diri dari kekuatan milisi Houti di ibukota Sanaa bulan lalu. Perselisihan di Yaman akibat perang saudara telah membuat negara ini menjadi genting yang sebagian besar penduduknya beraliran Sunni Arab Saudi terlibat persaingan dengan negara Iran. Pemerintah Yaman menuduh pemerintah Arab Saudi telah menuai perselisihan sectarian dengan memberikan dukungan kepada milisi Houthi. Kerajaan Arab Sunni di Yaman telah mengutuk aksi milisi Houthi yang dianggap sebagai sebuah aksi kudeta. Juga ada perdebatan terkait intervensi militer dalam dukungannya terhadap Presiden Hadi dalam beberapa hari terakhir. Kepada Reuters penduduk sekitar mengatakan, jenazah dari kedua kubu tergeletak di jalanan daerah pinggiran Houta ibukota Lahej wilayah utara dari Aden. Lalu lintas Aden tersumbat ketika orang tua membawa anak mereka sepulang dari sekolah dan para karyawan di kantor – kantor swasta menuruti perintah untuk meninggalkan pekerjaannya. Seorang saksi mata mengatakan, milisi pro Presiden Hadi dan pasukan bersenjata milisi Houthi berkeliaran di kota menunjukkan kekuatannya. Kekuatan milisi di wilayah utara bersama dengan pasukan tentara yang loyal kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh telah memukul mundur para pejuang suku, tentara, pasukan milisi separatis dari selatan yang setia kepada Presiden Hadi. Milisi Houthi yang menganut paham Syiah dan didukung Iran, telah mengambil kendali kota Sanaa pada September. Pada akhir pekan, ketika pergerakan mereka mulai mendekat ke wilayah Aden mereka menguasai pusat kota Taiz. Pemimpin Houthi mengatakan kemajuan pergerakan mereka merupakan sebuah aksi revolusi terhadap Presiden Hadi dan melawan pemerintahannya yang penuh korupsi. Iran memberikan dukungan kebangkitan mereka sebaga bagian dari ‘Kebangkitan Islam´ di wilayah ini. Seorang ajudan kepresidenan membantah adanya laporan yang menyebutkan Presiden Hadi telah meninggalkan Aden. Pejabat itu mengatakan, Presiden Hadi telah dipindahkan ke sebuah lokasi yang aman di Aden, hal ini dikemukakan tal lama setelah adanya pernyataan yang mengatakan bahwa presiden telah melarikan diri keluar negeri dengan helikopter. “Presiden Hadi menaiki helikopter dari istana al-Maasheeq menuju tempat yang tak diketahui keluar negeri, “ungkap seorang penjaga istana. Ketika Presiden Hadi bersumpah untuk memukul mundur milisi Houthi kearah selatan dan meminta bantuan militer dari Arab Saudi, hal kebalikannya telah berkembang sejak pecahnya konflik ini pertama kali di Yaman Selatan. Milisi Houthi telah membuat kemajuan pesat ke wilayah selatan. Di kota Houtha para pemilik toko tidak menjalankan aktifitasnya dan warga melaporkan mendengar suara tembakan senjata api mesin dan jenazah dari kedua pihak yang berselisih tergeletak di jalanan. Saksi mata lain juga mengatakan, pejuang Houthi bersama tentara sekutunya sebagian besar melewati pusat kota dan mengarah ke jalan penuh pasir menuju pinggiran kota wilayah selatan menuju Aden. Sementara pertempuran terbuka yang dilancarkan gerakan muslim Syiah Houthi, banyak warga Aden yang percaya bahwa otak dibalik aksi ini adalah mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Pada 1994 saat Saleh masih menjadi Presiden ia memerintahkan perang singkat nan brutal dan peghinaan untuk menumpas pemberontakan di wilayah selatan. Pada Rabu, pasukan militer yang loyal terhadap Saleh memperingatkan terhadap setiap adanya campur tangan pihak asing. Melalui sebuah pernyataan dalam situs online partai yang dipimpin Saleh, tertulis bahwa Yaman dengan segenap kekuatannya akan melakukan perlawanan terhadap hal itu.
Label: konflik Yaman, perselisihan Sunni dan Syiah, Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, Presiden Ali Abdullah Saleh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar