ATHENA – Pemimpin partai Syriza sebuah partai sayap kiri Yunani, Alexis Tspiras pada Senin berjanji akan membentuk pemerintahan yang stabil guna mendapatkan dana pinjaman internasional. Hal ini dimaksud untuk mengembalikan keadaan ekonomi menjadi normal. Seusai mengalahkan lawan politiknya Perdana Mentri Antonis Samaras, membuat Tspiras, 40, akan bertemu dengan pemimpin partai kecil independen Yunani. ... Partai Syriza menentang kebijakan tentang kesepakatan untuk memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan atau situasi ekonomi yang gagal untuk menyelamatkannya dari kehancuran. Partai Syriza memenangkan 149 kursi dari 300 kursi parlemen yang tersedia pada pemilu Senin, hanya kurang dari 2 kursi untuk mencapai hasil mayoritas mutlak. Tapi hasil ini ditandai dengan penolakan secara menyeluruh, pada tahun dimana dituntutnya sebuah penghematan ekonomi oleh Uni Eropa dan IMF untuk mendapatkan bantuan keuangan sebesar 240 miliar euro (Rp. 3,368,529,685,307,226,-). “Yunani telah meniggalkan gaya penghematan yang menjadi bencana besar, hal itu menyisakan ketakutan dan tirani, menyisakan lima tahun dari penghinaan dan penderitaan, “ujar Tsipras seperti dikutip Reuters. Di depan ribuan pendukungnya di Athena pada Minggu, melalui kampanyenya yang bertemakan ‘Hope is Coming’ (Harapan akan datang ), selaras dengan para pemilih, pemotongan anggaran dan tingginya kenaikan pajak selama tahun – tahun krisis. Hal ini menimbulkan pengangguran lebih dari 25% dan membuat jutaan orang menjadi miskin. Tspiras akan bergerak cepat untuk menjadikan zona pertama pada pemerintahan terpilih. Ia akan membatalkan kebijakan konservatif yang ortodok, kekakuan anggaran negara yang ketat. Bahkan, Kanselir Jerman Angela Merkel pun telah memperjuangkan keadaan ekonomi yang paling parah di negara Uni Eropa ini. Menurut keterangan dari partai Syriza, Alexis Tspiras menurut jadwal akan dilantik sebagai Perdana Menteri Yunani pada Senin (26/1) dan diberi waktu paling lambat sampai Rabu pagi untuk membentuk pemerintahannya. Untuk pertama kalinya selama lebih dari 40 tahun, tidak seorang pun yang akan berkuasa, baik itu Samaras dari partai Demokrasi atau partai sosial demokrat Panhellenic Socialist Movement (PASOK), kedua kekuatan partai ini telah mendominasi panggung politik Yunani sejak jatuhnya kekuasaan junta militer pada 1974. Tspiras dijadwalkan akan bertemu dengan pemimpin independen Yunani, Panos Kammenos pukul 10.30 waktu setempat dan juga akan melakukan lobi politik dengan dua partai lainnya partai To Potami dan partai komunis KKE. Pertemuannya dengan para pemimpin partai tersebut menandakan bahwa ia mencari dukungan meski partai – partai itu tidak resmi bergabung kedalam koalisi resmi dengannya. Partai sayap kanan Independen Yunani yang bersikeras menentang imigrasi illegal, tidak sependapat dengan partai Syriza dalam banyak masalah isu sosial. Keadaan ini akan menimbulkan ketegangan, tapi mereka bergabung bersama terkait hal bantuan internasional. Pidato Tspiras mulai melunak ketika ia mengungkapkan janjinya untuk mempertahankan keberadaan Yunani dalam Uni Eropa, ia mengatakan, akan melakukan negosiasi dengan ‘Troika’ dari Uni Eropa sebuah divisi yang mewakili Uni Eropa dalam hubungan eksternal yang mencakup kebijakan luar negeri dan keamanan bersama anggotanya. Namun begitu, ia berjanji kepada para pemilih Yunani untuk melakukan negosiasi ulang terkait utang negara yang cukup besar. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran di Jerman yang bersikeras kepada Yunani untuk menghormati ketentuan bantuan internasional yang diterima pada 2010. Bank Sentral Eropa memutuskan untuk menggelontorkan dana miliaran euro kepada anggotanya yang situasi ekonominya lemah, meskipun hal ini mendapat penolakan dari Jerman. Kemenangan partai Syriza merupakan titik balik dari zona krisi eropa yang berlangsung cukup lama. “Ada dua pesan penting dari pemilu ini, pertama kita harus menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. Ini adalah yang diinginkan para pemilih, “ungkap Pier Carlo Padoan, Menteri Ekonomi Italia. “Pesan kedua kita harus menemukan keselarasan antara ketahanan keuangan, pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan, “sambung Padoan.
Label: Alexis Tsipras, Bank Sentral Eropa, partai Syriza, Perdana Menteri Yunani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar