KIEV – Pro Barat dan partai Nasionalis menyapu parlemen Ukraina pada pemilihan Minggu (26/10). Hasil jajak pendapat menunjukkan dalam sebuah usaha dukungan kepada Presiden Petro Poroshenko dengan program reformasi anti korupsinya dan janjinya untuk berdamai dengan pemberontak pro Rusia. Partai Pro Barat Untuk Perdamaian Ukraina KIEV – Pro Barat dan partai Nasionalis menyapu parlemen Ukraina pada pemilihan Minggu (26/10). Hasil jajak pendapat menunjukkan dalam sebuah usaha dukungan kepada Presiden Petro Poroshenko dengan program reformasi anti korupsinya dan janjinya untuk berdamai dengan pemberontak pro Rusia. Hasil yang luar biasa ini mengindikasikan konsensus Ukraina yang melakukan penawaran kepada Rusia untuk berubah aliran ke pro Barat. Akhirnya mengarah kepada negara – negara anggota Uni Eropa. “Lebih dari tiga per empat suara yang memberikan hak pilihnya memberi kekuatan dan tak dapat diubah, mendukung arah Ukraina ke Eropa, “ungkap Presiden Poroshenko pada televisi nasional, seperti dilansir CNA. Dia mengatakan bahwa mayoritas juga meberikan dukungannya untuk mencari metode politik guna mengakhiri perang di negara industri timur ini. Kubu Petro Poroshenko memimpin perolehan suara dengan selisih 23%, artinya Presiden masih harus mencari sebuah mitra koalisi. Pencarian koalisi ini tentunya akan mengarah kepada People Front yang dipimpin oleh Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk yang menduduki posisi kedua dengan lebih dari 21% perolehan suara . Poroshenko mengatakan, 10 hari akan lebih dari cukup untuk membentuk pemerintahan. Pemungutan suara diadakan delapan bulan setelah sebuah aksi pemberontakan yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych yang didukung Moskow, menciptakan konflik dengan Rusia dan terjadi krisis hubungan antara Kremlin dan aliansi barat pendukung Ukraina. Pemilu secepatnya yang diadakan untuk membersihkan sisa – sisa rezim Yanukovych dan untuk pencapaian yang besar. Untuk pertama kalinya sejak runtuhnya Uni Soviet, Partai Komunis yang merupakan mantan pendukung Yanukovych, gagal untuk mencapai batas minimum suara untuk memasuki parlemen untuk mengusung perwakilannya secara proporsional. “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kekuatan anti Ukraina tidak berada dalam parlemen, “ungkap Walikota Kiev, Vitaly Klitschko seorang mantan petinju juara kelas berat dunia dan pendukung Poroshenko. Tapi sebagai sebuah tanda kegigihan dari kubu oposisi membuat mitra Yanukovych dapat memasuki badan legislatif dengan suara yang tak mencapai 8%, menurut hasil jajak pendapat. Pendukung terberat mereka berada pada daerah konflik di wilayah timur Ukraina. Perang dengan pemberontak pro Rusia, yang telah menelan 3.700 korban jiwa dan pencaplokan wilayah selatan Crimea baru – baru ini oleh Rusia, membayangi para pemilih di Crimea dan penguasaan wilayah timur Lugansk dan propinsi Donetsk. Sekitar 5 juta dari 36,5 juta pemilih tidak dapat memberikan suaranya. Bahkan 25.000 tentara yang dikerahkan di medan perang ditarik mundur. Poroshenko mengatakan, ia menyalahkan parlemen karena kegagalannya membuat ketentuan. 27 kursi dari 450 kursi parlemen akan tetap kosong. Dengan menggunakan helicopter dan mengenakan baju kamuflase tentara Poroshenko membuat kejutan pada hari pemilihan di Kramatorsk, wilayah yang dikuasai pemerintah yang terletak pada daerah konflik. Hal ini untuk menunjukkan bahwa wilayah yang terkepung ini tidak terlupakan. “Hari ini di wilayah ini para tentara Ukraina akan mendukung untuk masa depan Eropa dari negara kita, “ungkap Poroshenko seperti dikutip CNA. Namun pencabutan hak untuk memilih pada daerah separatis dan Crimea berisiko pada pecahnya konflik antara Ukraina pro Rusia dengan Ukraina pro barat.
Label: election, Russia, Ukraina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar