Trump Menyangkal Adanya Hubungan Dengan Rusia

19.43 / Diposting oleh nivra /

Partai Demokrat AS menuduh peretas komputer asal Rusia berada dibalik serangan cyber terhadap akun email milik Partai Demokrat. Hal ini diutarakan oleh tim kampanye Hillary Clinton, yang menilai bahwa intelijen Rusia membantu kemenangan Trump. Kekacauan pun terjadi saat berlangsungnya Konvensi Partai Demokrat yang berlangsung di Philadelphia beberapa waktu lalu. ... Menanggapi tuduhan ini Presiden Putin menyatakan bahwa Rusia tak akan melakukan interfensi terhadap pemilihan umum sebuah negara. “Berulang kali Presiden Putin mengatakan bahwa Rusia tak pernah mencampuri dan tidak mengurusi urusan dalam negeri negara lain. Khususnya proses pemilihan umum di negara lain,” ucap Dmitry Peskov jurubicara Kremlin dilansir AFP. Dia juga membantah keterlibatan Rusia dalam pembobolan akun email milik Komite Nasional Partai Demokrat (DNC). “Moskow secara hati-hati menghindari aksi, kata-kata yang dapat diartikan mempengaruhi proses pemilihan umum secara langsung atau tidak langsung,” tambah Peskov. Sergey Lavrov Menteri Luar Negeri Rusia juga dengan tegas menyangkal tuduhan ini, bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan cyber itu. “Saya tak ingin menggunakan kalimat yang tak pantas,” jelas Lavrov dilansir BBC. Otoritas keamanan AS dalam hal ini FBI menyatakan kuat dugaan bahwa yang melakukan pembobolan akun email ini adalah pihak Rusia. Penyelidikan tengah dilakukan oleh FBI. Pemerintah AS telah memnentukan kebijakan terhadap aksi serangan cyber dari luar negeri. AS akan mempermalukan para hacker ini dengan mengungkap jati diri mereka di hadapan publik. Ini juga termasuk beberapa serangan cyber yang dilakukan oleh Iran, Korea Utara dan China. Lisa Monaco Penasehat Keamanan Gedung Putih mengatakan tak ada keraguan untuk mengungkap apa yang telah dilakukan Rusia. Donald Trump dan tim kampanye secara terang-terangan membantah adanya hubungan antara dirinya dengan Rusia. Tidak ada bukti-bukti apapun yang memperlihatkan adanya hubungan antara Trump dengan pembobolan email ini. “Ada lelucon baru di kota ini bahwa Rusia membocorkan email milik DNC, yang seharusnya tidak pernah ditulis, karena Putin menyukai saya,” kicau Trump melalui akun twitternya. Putin menyebut Trump sebagai sosok yang cerdas dan penuh talenta. Trump juga mengungkapkan kekagumannya pada kekuatan politik yang dimiliki Putin, meskipun AS memberi sanksi ekonomi terhadap Rusia karena melakukan aksi intervensi ke wilayah Ukraina. “Dalam rangka mengomentari Wikileaks, Demokrat mengatakan mungkin Rusia membantu Trump. Itu gila! Sekedar untuk diketahui, saya tak memiliki investasi satu sen pun di Rusia!” tulis Trump. Paul Manafort Ketua tim kampanye Donald Trump memiliki pengalaman beberapa tahun menjadi penasehat politik untuk wilayah Eropa Timur. Manafort memiliki hubungan dekat dengan Viktor Yanukovych mantan Perdana Menteri Ukraina. Pada 2014 Yanukovych yang lengser dari jabatannya juga dikenal sebagai sekutu terdekat Putin. Komisi Nasional Parti Republik juga menggeser posisi mereka pada Rusia dibawah tekanan dari tim kampanye Trump. Ini terjadi beberapa hari menjelang konvensi nasional partai Republik di Cleveland minggu lalu. Salah satu delegasi partai mengajukan amandemen yang meminta pemerintah AS mempersenjatai Ukraina timur dengan senjata berat untuk pertahanan. Namun para pendukung Trump mendesak agar amandemen ini tidak diurus, melainkan diganti dengan akan memberikan bantuan selayaknya. Presiden AS Barrack Obama juga mengomentari skandal 20 ribu email para petinggi Partai Demokrat yang diunggah ke Wikileaks. Presiden Obama kepada NBC mengatakan tidak mengetahui bahwa pembobolan akun email ini adalah ulah Rusia. “Apa yang saya tahu adalah Donald Trump berulang kali menyatakan kekagumannya kepada Vladimir Putin. Saya pikir Trump mendapatkan dukungan media yang baik di Rusia,” jelas Obama pada NBC seperti dilansir BBC. Obama menambahkan ini bukan berarti Trump bersekongkol dengan Putin. Ini bukan tindakan yang melanggar hukum untuk menyatakan kekaguman terhadap seseorang yang jadi musuh AS atau berbagi nilai-nilai politik yang sama. Melihat hasil jajak pendapat yang ada ini juga tak akan memecah suara pemilih Amerika. “Apa yang saya tahu bahwa Rusia telah membobol sistem komputer AS. Bukan hanya milik pemerintah, juga pada sektor swasta,” sambung Obama.

Label: , , , , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar