SEVILLA – Pesawat tanpa bahan bakar minyak Solar Impulse 2 (SI2) telah berhasil mendarat di Spanyol. Pada Kamis (23/6) pesawat ini berhasil menyelesaikan perjalanannya setelah menempuh waktu penerbangan 71 jam. Berangkat dari bandara di New York pada Senin (20/6) pilot Bertrand Piccard menerbangkan pesawat seorang diri. Foto/Stefatou/Solar Impulse: Solar Impulse 2 tuntaskan 71 jam mendarat di Sevilla, Spanyol ... Pesawat SI2 menyentuh landasan pacu di bandara Sevilla wilayah selatan Spanyol tepat pada 07.40 waktu setempat. Saat mendarat tim darat yang menunggu memberi sambutan tepuk tangan kegembiraan untuk menyambut Bertrand Piccard seorang pilot dan petualang asal Swiss. Pendaratan di Spanyol ini menandakan akhir dari penerbangan yang ke-15 dari pesawat SI2. “Ini begitu fantastic !”ucap Piccard pada tim darat di Monaco seperti dilansir AFP. Pria 58 tahun yang tengah gembira ini pada AFP mengatakan dirinya banyak belajar pengalaman dari Cherles Lindbergh, orang pertama yang terbang solo menyeberangi samudera Atlantik sejauh 6.765 km pada 1927. “Saya bertemunya saat masih berusia 11 tahun waktu pesawat ruang angkasa Apollo 12 akan terbang. Bagi saya Lindbergh merupakan salah satu pahlawan yang melakukan disaat tidak ada orang berpikir itu mungkin dilakukan,” jelas Piccard dilansir AFP. Hingga kini pesawat SI2 telah melewati 15 kali penerbangan dari penerbangan keliling dunia. Proyek ini bertujuan sebagai kampanye udara bersih dengan memakai energi terbarukan. Penerbangan tahap ke-1 dilakukan pada 9 Maret 2015 dari bandara Abu Dhabi, dan telah terbang menyeberangi Asia dan wilayah Pasifik hingga Amerika Serikat. Keseluruhan penerbangan SI2 hanya menggunakan tenaga matahari, sehingga mampu terbang siang malam dengan cadangan energy surya yang tersimpan dalam 17.000 panel sel surya. Seperti dilansir BBC, awalnya tim pendukung dari darat telah menentukan akhir dari penerbangan ke-15 ini di bandara Paris, untuk mengenang pencapaian pilot Charles Lindbergh pada 1927. Namun ramalan cuaca pada minggu ini menunjukkan akan adanya cuaca badai menerjang wilayah udara Paris. Sehingga pilihan yang teraman jatuh pada bandara Sevilla untuk melakukan pendaratan SI2. Pada 2015 pesawat telah melakukan 8 babak penerbangan dimulai dari Abu Dhabi hingga Kalaeloa, termasuk penerbangan menakjubkan yang berhasil menempuh waktu 4 hari 21 jam melintasi wilayah barat Pasifik. Ini tercatat sebagai penerbangan solo terlama dalam sejarah penerbangan dilihat dari waktu tempuhnya. Kendati demikian penerbangan 4 hari 21 jam ini merusak baterai pesawat, hingga memaksa SI2 harus tetap berada di darat selama 10 bulan untuk perbaikannya. Pesawat SI2 dilengkapi dengan 17.000 panel surya yang berguna sebagai sumber tenaga langsung atau mengisi baterai lithium untuk penerbangan malam hari. Proyek ini tidak bertujuan untuk dijadikan contoh sebagai model penerbangan di masa depan. Namun lebih kepada demonstrasi dari kemampuan tenaga surya secara menyeluruh. Yves Andre Fasel anggota tim pendukung darat SI2 mengatakan berangkat dari Sevilla akan lebih muda ketimbang bandara Paris. Fasel juga menjadi penghubung dengan pengawas lalu lintas udara. “Jika kita tiba di Paris seperti yang dijadwalkan, maka akan menjadi rumit karena harus melewati banyak menara pengawas lalulintas udara,” jelas Fasel dilansir BBC. “Dari Sevilla jika kita pergi ke Afrika Utara, saya kira tak akan menemui banyak hambatan dari lalulintas udara. Kesulitan akan lebih berkaitan dengan alasan militer dan hal semacamnya,” tambah Fasel.
Label: bandara Sevilla, Bertrand Piccard, pesawat, pesawat bertenaga surya, SI2, Solar Impulse 2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar