LONDON – Perdana Menteri Inggris David Cameron mempublikasikan data pajak pribadinya pada Minggu (10/4). Hal ini dilakukannya untuk meredakan berbagai tudingan terkait perusahaan ayahnya di luar negeri. Tak hanya itu Cameron juga menerima beberapa pertanyaan terkait masuknya sejumlah uang kepada dirinya yang dikirim oleh ibunya. ... Cameron juga mengambil langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan mengumumkan sebuah rangkuman pengembalian pajak pribadinya selama 6 tahun. Dalam perhitungan pengembalian pajak itu tercatat bahwa dirinya mendapat 200 ribu pound (Rp. 3,7 miliar), uang ini merupakan hadiah dari ibunya. Perdana Menteri Cameron juga memiliki harta peninggalan dari Ian Cameron, mendiang ayahnya senilai 300 ribu pound (Rp. 5,5 miliar). Pada 2011 Mary Cameron, ibunya dipertanyakan terkait apakah ini sebuah percobaan untuk menghindari pajak dari harta peninggalan. Cameron memberi pengumuman ini sehari setelah dirinya mengakui terdapat salah mengantisipasi situasi. Sementara para demonstran dilaur gedung Downing Street juga menuntut dirinya untuk turun dari jabatan Perdana Menteri. Kepada media televisi Inggris, ITV Cameron mengatakan, “Saya ingin menjelaskan sedetil mungkin mengenai sejarah keuangan pribadi, sekarang serta masa depan. Sejujurnya saya tidak menyembunyikan apapun.” Cameron menyatakan hal tersebut sehari setelah kantor perdana menteri mengeluarkan pernyataan yang isinya tidak membenarkan dan juga tidak menyangkal bahwa kelurarga Cameron memiliki dana di luar negeri. Kantor Downing Street menyatakan selain dari harta peninggalan ayahnya, ibunya berusaha memberikan sejumlah uang agar jumlahnya menjadi rata diantara keempat anaknya. Cameron menambahkan bahwa keluarganya memiliki saham pada perusahaan Blairmore Holdings yang beroperasi di Bahama. Total saham yang dimilikinya senilai USD 42 ribu (Rp. 551 juta). Kendati demikian, empat bulan sebelum dirinya dilantik menjadi Perdana Menteri Inggris kepemilikan saham tersebut telah dijualnya pada 2010. Awalnya Cameron dan istrinya membeli saham Blairmore pada 1997 senilai 12,497 pound (Rp. 231 juta). “Saat saya menjabat Perdana Menteri Inggris, saya tak ingin orang mengatakan bahwa saya memiliki agenda dan kepentingan pribadi lainnya,” jelas Cameron dilansir ITV. Cameron juga menyatakan bahwa dari keuntungan penjualan saham tersebut, dia telah membayarkan sejumlah nilai kewajiban pajak yang disyaratkan. Dia merasa kecewa mendapat perlakuan tidak adil terkait pemberitaan soal ayahnya. Juga beberapa laporan yang beredar bahwa dirinya dibesarkan dalam lingkungan kaya. Beberapa pendapat juga menyatakan bahwa Cameron mendapat perlakuan khusus agar dirinya dapat menduduki posisi Perdana Menteri. “Minggu ini dimulai dengan sebuah krisis moral dalam jantung hati partai Tory dan sekarang telah berakhir dengan adanya skandal tingkat tinggi pemerintahan,” ucap seorang jurubicara partai Buruh dilansir AFP. “Perdana Menteri diminta untuk mengakui bahwa dia tak hanya telah mengambil keuntungan dari sebuah perusahaan yang tidak membayar pajak selama 30 tahun, namun dia juga tak membayar pajak dari pertumbuhan keuntungan pada perusahaan yang sama. David Cameron tak dapat bersembunyi lagi. Dia harus menghadap parlemen pada Senin (11/4) dan menjelaskan semuanya,” sambung juru bicara itu.
Label: Blairmore Holdings, David Cameron, Ian Cameron, Mary Cameron, Panama Papers, penggelapan pajak, Perdana Menteri Cameron, Perdana Menteri gelapkan pajak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar