NEW YORK – Masih ada pertentangan dari beberapa negara terkait rencana akan dikibarkannya bendera Palestina di markas PBB Amerika Serikat. Namun Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius pada Sabtu (26/9) mengatakan bahwa dirinya akan menghadiri upacara pengibaran bendera Palestina yang akan berlangsung minggu depan. ... Otoritas Palestina juga mengundang beberapa pemimpin dalam acara yang akan diadakan pada Rabu mendatang, yang juga akan dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Kepada media di New York, Fabius mengatakan kehadirannya dalam acara itu menjelaskan bahwa Perancis memberi dukungan solusi bagi kedua negara. “Kami tak dapat membiarkan kedua negara itu berantakan didepan mata kita,” ucap Fabius dilansir Reuters. “Kami tak akan membiarkan melihat kelompok ISIS mengambil alih Palestina,” sambung Fabius. Terdapat 119 negara termasuk Perancis yang memberi dukungan kepada resolusi PBB yang mengijinkan dikibarkannya bendera Palestina dan takhta suci yang akan dibangkitkan dalam bandan dunia. Bersama orang – orang dari 193 negara anggota. Israel, Amerika Serikat, Kanada dan Australia termasuk kedalam delapan negara yang menentang langkah ini, mereka menolak sebagai isyarat simbolis yang tak akan menjadi penyebab terjadinya sebuah perdamaian bagi kedua negara itu. Utusan Palestina di PBB, Riyad Mansour mengatakan pengibaran bendera akan menjadi hari yang mulia yang akan menjadi sebuah aspirasi bagi rakyat Palestina menuju sebuah negara berdaulat. Palestina dan takhta suci memiliki status sebagai pengamat dalam badan PBB. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon berencana untuk menghadiri pengibaran bendera ini setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan pidatonya dalam sidang Majelis Umum. Kemudian di hari yang sama Sekjen PBB akan memimpin pertemuan diplomatik empat bulanan itu untuk membahas solusi politik bagi konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Sementara Mesir, Yordania, Arab Saudi dan Liga Arab juga turut diundang untuk mengahdiri pertemuan bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia, AS dan Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini. Laurent Fabius yang lahir pada 20 Agustus 1946 ini, pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Perancis periode 1984 – 1986. Saat menjabat Perdana Menteri Perancis usianya baru 37 tahun dan menjadi yang termuda untuk posisi itu. Fabius merupakan anak dari Louise, ibunda beragama Katolik Amerika dan ayah, Andre Fabius yang lahir pada 1908 – 1984. Keluarganya berasal dari keturunan Yahudi Ashkenazi yang berubah memeluk agama Katolik sehingga Fabius juga dibesarkan dengan nilai – nilai agama itu. Dia pernah menjadi murid di sekolah menengah Janson de Sailly dan Louis le-Grand. Selain pernah menjabat sebagai Perdana Menteri, dia juga pernah menduduki posisi Menteri Keuangan pada 1981 – 1983, kemudian menjadi Menteri Industri pada 1983 – 1984. Pemerintah Perancis juga menunjuknya sebagai Menteri Ekonomi Keuangan pada 2000 – 2002. Hingga sekarang dia masih dipercaya untuk berhubungan dengan pihak luar negeri, sehingga pemerintah menunjuknya menjadi Menteri Luar Negeri Perancis sejak 2012.
Label: Israel vs Palestina, Laurent Fabius, Majelis Umum PBB, markas PBB, perdamaian Israel Palestina, Perdana Menteri Perancis, Presiden Palestina Mahmud Abbas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar