Para warga di pemukiman wilayah selatan Tokyo sedang menjalankan aktifitas. Cuaca hujan yang mengguyur pada pagi hari di bulan September, mengiringi para orang tua yang sedang melakukan gerak tubuh. ... Para lansia ini melakukan peregangan tangan dengan mengangkat tangan ke udara kemudian kembali turun selama beberapa kali. Dipandu dengan instruktur yang berada didepan mereka dan berdiri diatas meja. Instruktur ini tak lain adalah sebuah robot kecil yang disebut Palro. Penciptanya menyebut Palro sebagai ‘robot pendamping manusia’. Tak hanya itu saja yang bisa dilakukan Palro, dia juga dapat diprogram untuk berdansa dan bernyanyi serta dapat melakukan percakapan dasar. Palro dapat mengutarakan prakiraan cuaca yang sedikit membuat bingung, mungkin karena pengetahuan bahasa Jepang saya yang terbatas. Revolusi dari dunia robot akan jauh lebih canggih lagi, robot pendamping manusia ini baru sekedar permulaannya saja. Teknologi canggih ini dibuat di sebuah taman bisnis mencolok terletak di luar kota Kyoto bagian barat Jepang. Daerah ini dikenal dengan karya teknologi robot manusia yang beberapa diantaranya paling menyeramkan didunia. Duduk dibangku ditengah ruangan saya diperkenalkan pada Erika. Jika berada bersamanya dalam satu rauangan, Erica secara luar biasa mirip dengan manusia, ketika saya berjalan mengelilinginya dia berputar menatap pandangan saya. Dia mengedipkan matanya berusaha konsentrasi kepada saya. Profesor Ishiguro berambisi membuat Erica semirip mungkin dengan manusia. Dia mengatakan ada alasan praktis yang cukup baik untuk melakukan hal ini. Hubungan interaksi yang baik bagi manusia adalah dengan manusia lainnya. “Sekarang di Jepang sudah ada alat pemasak nasi yang dapat berbicara pada anda. Ini seperti ‘Alice in Wonderland’. Tapi orang dapat menerima teknologi itu karena kami memiliki otak yang menerima interaksi suara,” ucap Profesor Ishiguro dilansir BBC. Erica menguasai sekitar 20 subjek percakapan dengan fasih. Mulai dari hobi kesukaannya, jenis binatang, film yang disukainya. Erica merupakan buah karya profesor Hiroshi Ishiguro dari Universitas Osaka. “Saya menyukai anjing Chihuahua,” ucap Erica dilansir BBC. Erica juga deprogram untuk bereaksi marah ketika ada orang yang melakukan percakapan negative dengannya. Ishiguro menambahkan hal ini akan membuat kita lupa bahwa telah berbicara dengan robot, karena Erica juga memiliki emosi yang kuat seperti manusia.
Label: Erica, Profesor Ishiguro, robot manusia, Universitas Osaka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar