Seorang wanita dari partai penguasa di Jepang yang juga menjadi anggota parlemen digadang-gadang bakal menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang. Bakal calon PM Jepang berikutnya ini adalah Seiko Noda. Kemarin saat koferensi media dia mengatakan jika terpilih menjadi Perdana Menteri akan melakukan satu hal berbeda dari lainnya. ... Yang dimaksud disini adalah dia tidak akan mengadakan rapat pada pagi hari. Wanita yang aktif dalam kepengurusan Partai Liberal Demokrat (LDP) menolak untuk mengadakan rapat pada pukul 8:00. Dia melakukan ini untuk dapat lebih mendekatkan diri bersama putra kecilnya yang menderita cacat. “Jika saya menjadi Perdana Menteri, saya tak akan mengadakan rapat pagi hari dan akan melakukannya pada jam kerja yang wajar,” jelas Noda seperti dilansir Reuters. “Menjadi produktif bukan diperlihatkan dari lamanya jam kerja,” sambung Noda. “Saya disini untuk memahami jika saya hendak melayani rakyat sebagai panutan untuk para wanita. Saya tidak boleh bekerja terlalu lelah,” ucap Seiko Noda. Wanita 35 tahun ini ingin menggantikan posisi Perdana Menteri Shinzo Abe yang masa pemerintahannya habis pada 2018. Dia juga telah berusaha menantang Abe pada September lalu, namun gagal mendapat dukungan yang cukup untuk mengajukan penawaran resmi dan akhirnya Abe terpilih kembali tanpa pemungutan suara. Noda mengatakan kebijakan utama yang akan dibuatnya adalah untuk mensejajarkan perbedaan penghasilan antara pekerja reguler dan pekerja paruh waktu serta pekerja lepas yang semakin banyak jumlahnya. Pertumbuhan pekerja dari kedua sektor itu mencapai 40% dari seluruh buruh yang ada di Jepang. Ide ini sengaja dihembuskankan oleh Partai Demokrat yang bertindak sebagai oposisi dalam pemerintahan Jepang. “Saya tak menghiraukan darimana asalnya ide ini, siapa saja dengan ‘pikiran sehat’ secara sadar akan dibutuhkan. Wanita kelahiran 3 September 1960 di Kitakyushu, Fukuoka ini merupakan politisi Jepang yang menganggap dirinya sebagai orang yang konservatif. Pada 2005 dia menjadi anggota dewan perwakilan rakyat untuk majelis rendah mewakili daerah otonom tingkat satu Gifu. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Konsumen. Politisi berumur 55 tahun ini pernah tinggal di Amerika Serkat (AS) dan mengenyam pendidikan pada sekolah menengah Jonesville di Michigan, AS selama setahun. Kemudian melanjutkan pendidikan tingginya ke Universitas Sophia jurusan bahasa asing dan lulus pada 1983.
Label: calon perdana menteri wanita pertama Jepang, Jepang, Seiko Noda, wanita pertama calon PM Jepang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar