STOCKHOLM – Pemerintah Swedia memperkirakan pada tahun ini negaranya akan kedatangan sebanyak 150.000 orang pencari suaka. Hal ini diungkapkan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven pada Jum’at (9/10). Dia juga menambahkan kurangnya persiapan akomodasi bagi para mendatang, kendati demikian mereka akan ditempatkan dalam tenda – tenda penampungan sementara. ... “Apa yang terjadi sekarang adalah operasi kemanusiaan dalam skala besar sepanjang sejarah Swedia,” ucap Lofven dilansir Reuters. “Kedepannya tak ada tanda – tanda bahwa angka dari para pengungsi akan berkurang dan jika ini berlangsung pada kecepatan yang sama seperti saat ini, maka lebih dari 150.000 pencari suaka akan masuk ke Swedia pada tahun ini,” sambung Lofven. Pada awal bulan ini, jumlah para pencari suaka menempati urutan tertinggi dari perkiraan yang dilakukan Lembaga Migrasi sebanyak 74.000 pada tahun ini. Kemarin lembaga ini mengatakan, sebanyak 8.900 orang mengajukan suaka di Swedia dalam tujuh hari terakhir. Perdana Menteri Swedia yang memiliki nama lengkap Kjell Stefan Lofven lahir pada 21 Juli 1957 di Stockholm. Sejak berumur 10 bulan dia telah menjadi penghuni panti asuhan. Keluarga asuhnya yang berasal dari Sunnersta, Solleftea sebuah daerah kecil di Swedia mengurusnya hingga dia dewasa. Berdasarkan perjanjian asuh dengan keluarga barunya, ibu kandungnya akan mendapatkan hak asuhnya kembali saat dia mampu, namun tak pernah terjadi. Setelah bertemu dengan kakak laki – lakinya baru diketahui bahwa nama belakangnya adalah Lofven. Ayah angkatnya Ture Melander lahir pada 1926 merupakan seorang penebang kayu kemudian beralih menjadi pekerja pabrik. Ayahnya wafat pada 2003. Ibu angkatnya Irish Melander lahir pada 1929 berprofesi sebagai seorang tenaga medis. Lofven menempuh pendidikan menengah di Solleftea High School, lalu berlanjut ke kursus pengelasan selama 48 minggu. Dia juga sempat merasakan bangku kuliah selama 1,5 tahun di Universitas Umea mempelajari ilmu sosial. Dia menjadi Perdana Menteri sejak Oktober 2014. Sejak tahun 2012 dia menjadi ketua partai Sosial Demokrat serta menjadi pemimpin oposisi. Sebelum berkarir dalam bidang politik Lofven berprofesi sebagai tukang las. Peran aktifnya dalam serikat dagang menjadikannya pemimpin serikat dagang IF Metall sejak 2006 hingga 2012. Dengan perolehan 31,3% suara dalam pemilu 2014 Lofven membawa partai sosial demokrat meraih kemenangan. Dia cukup menyadari bahwa untuk menjalankan pemerintahan tidak cukup berdiri sendiri, sehingga diputuskan untuk berkoalisi. Partai Hijau serta partai – partai anti rasialisme menjadi koalisi partainya. Hal ini dirasa cukup kuat untuk melawan partai Demokrat di parlemen.
Label: 150 ribu migran, Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, Swedia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar