ISTANBUL – 24 orang termasuk anak – anak dinyatakan tewas, serta puluhan orang lainnya masih hilang, dikarenakan tenggelamnya perahu yang mereka tumpangi di Laut Hitam dekat perairan lepas pantai Turki. Perahu Tenggelam Menyebabkan 24 Orang Tewas di Turki ISTANBUL – 24 orang termasuk anak – anak dinyatakan tewas, serta puluhan orang lainnya masih hilang, dikarenakan tenggelamnya perahu yang mereka tumpangi di Laut Hitam dekat perairan lepas pantai Turki. Insiden ini terjadi pada Senin ketika sebuah perahu yang kelebihan muatan penumpang ini menuju perairan Uni Eropa. Hal ini diungkapkan pejabat Turki sesaat setelah kejadian pada Senin waktu setempat. Para penumpang perahu yang sebagian besar warga Afghanistan yang akan masuk ke Uni Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Sebelum manaiki perahu mereka terlebih dulu diharuskan untuk membayar beberapa ribu euro per orangnya kepada oknum penyelundup untuk mendapatkan tempat duduk, sampai akhirnya kapal menjadi kelebihan muatan. Perahu ini diberitakan sebagai sebuah kapal kecil yang membawa sekitar 40 orang termasuk 12 anak - anak, sehingga muatan penumpang menjadi empat kali dari kapasitas maksimalnya. Pada pernyataannya penjaga pantai mengatakan, tim penyelamat berhasil menolong 6 orang dan menemukan 24 jenazah penumpang. Pencarian terus dilakukan untuk menemukan puluhan orang lainnya yang masih hilang. Lokasi tenggelamnya kapal ini berjarak 3 mil laut tepatnya dibagian Utara dari jalur masuk menuju selat Bosphorus yang memisahkan Turki bagian Eropa dengan Turki bagian Asia. Selat ini merupakan salah satu yang tersibuk di dunia dengan jalur padat pengiriman barangnya. Awalnya mereka berangkat dari Bakirkoy, bagian pinggir kota Istanbul di Laut Marmara berdampingan dengan perairan Bosphorus. Media di Turki mengatakan, satu orang yang meninggal merupakan oknum penyelundup manusia yang membawa para migran. Sementara laporan lain menyebutkan adanya warga Suriah dan juga Turki yang berada dalam perahu itu bersama dengan warga Afghanistan. Tayangan pada televisi memperlihatkan orang yang berhasil selamat menghangatkan badannya dengan selimut dan menangis, ketika petugas penyelamat memberikan mereka makanan hangat berupa sup. Kantor berita Anatoli, Turki mengatakan para petugas penyelamat telah dilaporkan para pemancing ikan akan adanya kapal kecil yang mau tenggelam. Saat petugas tiba di lokasi kondisi kapal dalam keadaan setengah tenggelam. Selain kelebihan muatan penumpang yang diberitakan media, belum diketahui secara jelas apa yang menyebabkan kapal ini tenggelam, kondisi cuaca buruk atau mungkin tabrakan dengan dengan kapal lainnya pada jalur pengiriman yang sibuk ini. Kantor berita Anatolia mengatakan, penuntut percaya bahwa dapat terjadi kebocoran dibadan kapal. Jaksa penuntut di Istanbul mengadakan sebuah penyelidikan terbuka terhadap musibah ini. “Ada begitu banyak anak kecil di kapal. Angin kencang cukup menyulitkan saat usaha penyelamatan. Kapal ini sangat kecil, tidak cukup untuk 40 orang, “ungkap Ali Saruhan seorang Kapten yang itu aksi penyelamatan kepada media CNN dan televisi Turki. Emre Can Kolcu seorang anggota klub memancing ikan kepada media NTV berkata, “tas, sepatu, jaket dan jaket keselamatan yang terlepas, semuanya mengambang menutupi perairan”. Dia mengatakan, sepertinya anak – anak yang berada di kapal diberikan jaket keselamatan untuk orang dewasa, namun karena jaketnya terlalu besar sehingga terlepas ketika mereka jatuh ke air. “Kapal yang tertimpa musibah bukan kapal untuk memancing, namun sebuah kapal kecil yang hanya untuk kapasitas 7 – 8 orang saja, bukan untuk 40 orang, “ungkap Kolcu seperti dilansir AFP. Turki telah berubah menjadi pusat datangnya para imigran illegal yang ingin ke Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Stasiun televisi NTV mengatakan, para penumpang kapal nahas ini membayar oknum penyelundup sebesar 7.000 euro (Rp. 106,188,201,- ) per kepala, yang akan membawa mereka ke Rumania dan kemudian menuju negara – negara kaya di Eropa barat. Tapi perjalanan ini berbahaya, pada awal tahun ratusan imigran telah menjadi korban tewas tenggelam ketika melewati jalur perjalanan ini. Insiden – insiden yang menewaskan ratusan imigran belakangan ini, telah menjadi perdebatan sengit di kalangan negara – negara Uni Eropa. Mereka menilai apakah misi penyelamatan imigran ini harus terus berlanjut. Pejabat Inggris pada minggu lalu mengatakan, mereka tidak akan memberi dukungan terhadap rencana Uni Eropa pada operasi pencarian dan penyelamatan di laut Mediterania terhadap imigran yang berusaha masuk ke Eropa. Sementara otoritas Italia pada Jum’at menyatakan berakhirnya misi pencarian dan penyelamatan dengan nama “Mare Nostrum”, yang telah berhasil menyelamatkan puluhan ribu migran di laut Mediterania.
Label: 24 drown, 24 migran tenggelam, dozen missing, in Istanbul migrant boat sinking, Selat Bosphorus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar